Tugas 2 – Kelompok 1


Profile Apple Inc.

Apple Inc. (sebelumnya bernama Apple Computer, Inc.) adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Silicon Valley,Cupertino, California dan bergerak dalam bidang perancangan, pengembangan, dan penjualan barang-barang yang meliputi elektronik konsumen, perangkat lunak komputer, serta komputer pribadi. Apple Inc. didirikan pada tanggal 1 April, 1976 dan diinkonporasikan menjadi Apple Computer, Inc. Pada tanggal 3 Januari, 1977.

Pada 9 Januari, 2007, kata “Computer” dihapus untuk mencerminkan fokus Apple terhadap bidang elektronik konsumen pascapeluncuran iPhone. Apple dikenal akan jajaran produk perangkat lunak diantaranya sistem operasi OS X dan iOS, pemutar musik iTunes, serta peramban web Safari, dan perangkat keras diantaranya komputer meja iMac, komputer jinjing MacBook Pro, pemutar lagu iPod, serta telepon genggam iPhone.

Steve Jobs mengatakan bahwa tujuan Apple didirikan bukanlah untuk mendapatkan uang. Tujuan kami adalah mendesain dan membangun lalu memberikan barang-barang bagus ke masyarakat. Kami percaya dengan cara begitu, orang-orang akan menyukai kami, dan sebagai gantinya,kami akan mendapatkan uang. Tapi kami memahami betul mengenai tujuan-tujuan yang kami miliki.

Berikut ini adalah visi, misi, tujuan dan sasaran dari Apple Inc,:

–          Visi

Apple di setiap meja.

–          Misi

Apple memicu revolusi komputer pribadi pada tahun 1970an dengan Apple II dan diciptakan kembali komputer pribadi pada tahun 1980 dengan Macintosh. Apple berkomitmen untuk membawa pengalaman komputasi personal terbaik kepada siswa, pendidik, profesional kreatif dan konsumen di seluruh dunia melalui inovatif software, hardware dan persembahan internet.

–          Sasaran Pasar Yang Dibidik

Pasar yang dibidik Apple inc antara lain kalangan pelajar, pekerja, pemerintahan, serta masyarakat internasional. Apple menyadari bahwa kaum profesional muda yang jumlahnya terus berkembang (terutama mereka yang sukses lewat bisnis online) akan menjadi konsumen alat komunikasi canggih yang setia. Oleh karena itu, kampanye pemasaran produk iPhone sejak seri pertama selalu menonjolkan hal-hal yang akan menarik perhatian kaum muda dan profesional yaitu produk yang canggih, trendi dan serba bisa.

  1. Beberapa produk Apple yang dipasarkan di Indonesia hingga saat ini

 

 

  • Strategi Pemasaran Produk Apple

 

Strategi pemasaran produk Apple bermacam – macam. Ada yang secara langsung kepada konsumen ( Mac dan ipod ) dan ada pula yang memalui makelar yaitu dengan cara bundling dengan beberapa operator selular ( iphone 3G dan iphone 3GS ). Di sini saya akan menjabarkan mengapa Apple menggandeng operator selular untuk memasarkan iphone 3G dan iphone 3GS. Berikut ini adalah 4 alasan mengapa Apple menggandeng operator selular untuk memasarkan iphone :

1.Strategi Aras Korporasi Menjualnya secara eceran, melalui distributor ataupun melalui kerjasama dengan operator selular adalah sebuah pilihan. Sebuah cara dalam berdagang dan ini tidak melanggar etika bisnis. Cara ini dipilih sebagai strategi perusahaan dalam berbisnis. Hal utama adalah bisa mendatangkan margin. 2. Berkelas dan Ekskusif Dengan memilih tidak melayani pelanggan secara langsung, RIM dan Apple Inc ingin menonjolkan kesan mewah dan hanya untuk kalangan tertentu. Dengan harga yang cukup tiggi dan dipaket bersama jasa operator selular artinya hanya orang-orang yang berduit saja yang mau secara rutin mengeluarkan biaya bulanan. IPhone dan Blackberry yang dibeli selain dari operator selular adalah produk “Haram”.

  1. Membangun Loyalitas Salah satu sifat mendasar manusia adalah ingin dihargai dan diakui. Dengan menggunakan produk yang bukan sejuta umat, secara tidak langsung penggunanya merasa bahwa mereka sebagian kecil kaum yang sukses secara materi. Loyalitas pada perangkat ini terus mereka pertahankan demi status sosial.
  2. Mengikat Konsumen Cinta itu tumbuh karena kebiasaan, konon begitu katanya. Kewajiban berlangganan dalam waktu tertentu, minimal 2 tahun untuk bisa menggunakan IPhone akan membuat orang cinta mati. Seperti nikotin atau zat adiktif, ada yang hilang jika berhenti memakainya. Apalagi ditambah dengan berbagai service yang menarik dari operator. Bahkan Barrack Obama ngotot untuk bisa tetap bermain dengan BlackBerrynya walaupun sebagai presiden tidak dibenarkan oleh protokoler kepresidenan US, akhirnya ia diizinkan.

Penertapan stategi people management perusahaan apple merupakan perpaduan anatar pengoptimalan sumber daya manusia yang handal dan kerja tim dari berbagai fungsional untuk mencapai visi perusahaan. Pengembangan produk, Apple inc juga melakukan beberapa tahapan, seperti:

  1. Perencanaan :

Kegiatan perencanaan ini sering dirujuk karena kegiatan ini mendahului persetujuan proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual. Sebelum menciptakan produk, perusahaan selalu merencanakan terlebih dahulu tentang konsep perkembangan konsep produk yang akan diciptakan.

 

  1. Pengembangan Konsep :

Pada fase pengembangan konsep ini, kebutuhan pasar target diidentifikasi dan diteliti terlebih dahulu oleh pihak Apple, kemudian alternatif konsep-konsep produk akan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan percobaan lebih jauh.

 

  1. Perancangan Tingkatan Sistem :

Fase perancangan tingkat sistem mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem-subsistem serta komponen-komponen yang dibutuhkan.

 

  1. Perancangan Detail :

Fase perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk yang akan diciptakan, material dan toleransi-toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh komponen standar  yang dibeli dari pemasok. Jadi segala sesuatunya dibuat lebih mendetail pada tahapan ini.

 

  1. Pengujian dan perbaikan :

Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi produksi awal produk. Produk yang telah dihasilkan kemudian di uji untuk meminimalisis kesalahan dan kelemahan produk. Serta kelemahan yang ditemukan akan segera diperbaiki, hingga pada akhirnya akan menciptakan produk yang berkualitas dan sesuai dengan keinginan perusahaan.

 

  1. Produksi awal :

Pada fase produksi awal, produk dibuat dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Hasil perbaikan dan rancangan dari proses sebelumnya kemudian di analisis dan dijadikan dasar dalam kegiatan produksi awal.

Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik biasanya memiliki rentang waktu yang lebih sempit dibandingkan produk lainnya. Apple sangat menyadari pola daur hidup produk. Setelah melakukan tahapan sebelumnya dan menghasilkan produk baru, Apple mempersiapkan diri dengan mempersiapkan tahapan daur hidup produk (Product Life Cycle) sebagai berikut:

 

  1. Tahap Perkenalan / Introduction

Pada tahap umumnya produk yang baru diciptakan belum dikenal dan diketahui oleh target konsumen sehingga dibutuhkan pengenalan produk kepada target pasar dengan berbagai cara. Namun ini berbeda dengan perusahaan Apple. Sebelum melemparkan produk di pasaran, Apple biasanya mengeluarkan rumor tentang jenis produk yang akan dikeluarkan. Ini merupakan daya tarik yang besar bagi Apple. Disaat produk lain belum dikenal di pasaran saat lounchingnya, namun produk apple sudah sangat ditunggu kehadirannya. Rumor tentang produk baru biasanya membuat konsumen target merasa penasaran dan menimbulkan keingin tahuan memiliki dan membeli produk tersebut. Jadi pada umumnya produk Apple akan langsung terjual habis di Lounching pertamanya.

 

  1. Tahap Pertumbuhan / Growth

Pada tahap ini konsumen sudah mengenal produk yang dikeluarkan perusahaan. Adanya promosi yang dilakukan Apple semakin meningkatkan jumlah penjualan dan laba yang diperoleh. Pada tahapan ini banyak penjual dan distributor yang turut terlibat untuk ikut mengambil keuntungan dari besarnya animo permintaan pasar akan produk apple.

 

  1. Tahap Kedewasaan / Maturity

Di tahap ini produk perusahaan mengalami titik jenuh dengan ditandai dengan tidak bertambahnya konsumen yang ada sehingga angka penjualan tetap di titik tertentu dan jumlah keuntungan yang menurun serta penjualan cenderung akan turun jika tidak dibarengi dengan melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Karena sudah banyak pesaing, para pedagang mulai meninggalkan persaingan dan yang baru tidak akan banyak terlibat karena jumlah konsumen yang tetap dan cenderung turun. Untuk menyikapi fase ini, yang biasanya ditunjukkan dengan sudah berkurangnya permintaan akan produk, Apple melakukan strategi yaitu memberikan potongan harga terhadap produk tertentu, atau mengeluarkan produk penyempurna dari produk yang sebelumnya. Misalnya pada iphone, dikeluarkan penyempurnanya yaitu iphone 3gs, iphone 4 dan bahkan iphone 4s. Produk penyempurna ini biasanya merupakan perbaikan dari produk sebelumnya baik dari segi desain maupun fitur. Penyempurnaan ini bertujuan untuk memperpanjang fase kedewasaan.

 

  1. Tahap Penurunan / Decline

Pada kondisi decline produk perusahaan mulai ditinggalkan konsumen untuk beralih ke produk lain sehingga jumlah penjualan dan keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati. Apabila perusahaan tidak menemukan strategi yang bisa meningkatkan penjualan dan memperpanjang masa hidup produk, maka pada akhirnya akan terjadi penurunan dan produk tak akan laku lagi di pasaran.

 

  • Segmenting produk Apple

 

Segmentasi adalah suatu proses dimana kita membagi dan menggolongkan pasar ke dalam kelompok yang memiliki perilaku dan kebutuhan yang sama. Merek adalah yang paling penting. Apple adalah salah satu yang paling mapan dan sehat merek IT di Dunia, dan memiliki seperangkat sangat setia antusias pelanggan yang mendukung merek. Kesetiaan yang begitu kuat berarti bahwa tidak cukup hanya merekrut pelanggan baru, hal itu tetap mereka yaitu mereka datang kembali untuk lebih banyak produk dan jasa dari Apple, dan perusahaan ini juga memiliki kesempatan untuk memperluas produk-produk baru kepada mereka, misalnya iPod.

Jika dilihat dari berbagai promosi dan iklan yang dilakukan oleh Apple, maka dapat dilihat segmentasi dari keseluruhan produknya. Segmentasi Apple dapat dilihat sebagai berikut :

  • Demografis, Apple mengkhususkan pada pria dengan rentang usia 17-35 tahun. Dimana dalam usia produksi dengan penghasilan rata- rata 3 juta per bulan dan bisa dikatakan kalangan menengah ke atas.
  • Psikografis, dengan pertimbangan bahwa pria pada rentang umur 17-35 tahun menyukai gadget yang canggih untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan gengsinya.
  • Geografis, produk Apple dipasarkan secara global dengan kata lain ke seluruh dunia.
  • Targeting produk Apple

 

Apple menargetkan produknya pada pasar atau orang- orang yang mementingkan gaya, design dan kesederhanaan produk juga kualitas mutu yang bagus. Dimana hampir semua produk Apple memiliki user interface yang memiliki gaya dalam tampilan tetapi mudah digunakan. Target pemasaran produk Apple ini dilakukan di Mall” yang “berimage” mewah dan mahal. Produk Apple di design sederhana dengan semua aplikasi yang baik dan bagus, juga tampilan yang berbeda dengan handphone atau gadget lainnya yang terlihat lebih modern dan mewah tetapi tetap mudah digunakan.

  • Positioning Apple

 

Apple memposisikan produknya sebagai produk eksklusif dan berbeda dibandingkan dengan produk pesaingnya. Karena hal itu Apple memberikan kesan bahwa produknya adalah produk untuk kalangan atas. Bahkan untuk produk termurah mereka sekalipun.

Untuk memahami posisi pasar dari Apple, salah satu elemen penting yang diperlukan untuk menelisik adalah dari sisi pemasaran antara lain Harga, Produk, Place, Promotion. Atau juga dikenal dengan marketing mix.

  1. Harga

Apple secara umum diposisikan sebagai produk premium. Produk Apple umumnya memiliki harga lebih tinggi daripada produk kompetitor. Posisi ini telah membantu Apple menghindari masuk ke dalam perang harga. Alih-alih bersaing pada harga, Apple sekarang dapat bersaing pada inovasi dan proposisi nilai yang unik. Ini adalah elemen kunci untuk berada di kursi panas. Ini adalah posisi produk premium dengan harga superior yang dahulu pernah diduduki oleh IBM dan kemudian oleh Sony.

Strategi harga premium membantu untuk membuat keuntungan besar tanpa merusak merek. Merek Apple adalah aset yang paling berharga, lebih besar dari semua teknologi yang mereka kuasai. Untuk memperkuat harga premium, Apple hampir tidak pernah melakukan atau memberikan diskon pada setiap produk-produknya.

  1. Produk

Apple hanya ingin menjual produk terbaik di kelasnya. Tidak ada kompromi dalam kualitas atau kinerja. Posisi Apple pada kualitas telah membantu membangun citra perusahaan dan kepercayaan pasar, sekaligus loyalitas pelanggan.

Selama Apple mempertahankan kualitas produk-produknya, dibarengi dengan inovasi-inovasi brilian, Apple dapat terus menduduki kursi panas produk premium dan orang-orang akan tetap berbaris untuk membeli dan menantikan inovasi terbaru dari produk Apple.

  1. Tempat:

Dalam era internet melalui penjualan online, Apple sangat berani melawan arus dengan mendirikan gerai ritel eksklusif, ketika pesaingnya menutup gerai ritel dan pindah ke penjualan berbasis internet. Apple sangat selektif dalam memilih mitra ritel, dengan membuat tuntutan besar pada bagaimana produk Apple harus ditempatkan dan ditampilkan di toko-toko untuk memberikan pengalaman terbaik kepada pelanggan, sekaligus menjaga citra premium.

  1. Promosi

Apple telah menjadi pemimpin dalam kelasnya, mereka tahu kapan harus beriklan. Dimulai pertama kali pada tahun 1984, hingga kini jaman ikonik iPhone4 dan iPhone 5, iklan Apple selalu berdiri terpisah dari para kompetitornya.

Apple telah membangun reputasi yang sangat besar dan merek yang sangat kuat, saya kira saat ini Apple adalah merek termahal di dunia, dibandingkan dengan merek apapun termasuk Mercedes atau Bentley sekalipun. Apple dengan inovasi, desain, kualitas, menjadi sangat berbeda.

Apple tidak dapat memberikan produk yang tidak inovatif. Inovasi dan kualitas yang berkaitan dengan harga premium, harga tinggi menjamin pelanggan bahwa ia membeli produk yang sangat baik, hal ini secara psikologis maupun dari sisi bisnis, merupakan model bisnis yang khas. Secara psikologi, manusia mengatakan bahwa semakin tinggi harga, semakin baik produk dan sebaliknya. Jika produk Apple sangat murah akan berarti kualitas rendah yang akan merusak merek Apple baik disaat ini dan mungkin dalam jangka panjang. Sebagai contoh, ambil kasus Dell, dimana mereka memiliki masalah kualitas yang sangat serius dan yang secara efektif menghancurkan merek, dan sekarang Dell kehilangan posisi pemimpin pasar.

Apple telah memposisikan diri sebagai produk gaya hidup bagi orang-orang kaya, inovator dan orang-orang dengan pekerjaan yang sangat mapan. Apple telah menjadi produk yang diinginkan tetapi tidak mudah terjangkau. Posisi premium ini membantu Apple dalam jangka panjang. Ketika orang mampu membeli produk Apple mereka tidak tawar-menawar tentang harga, harga akan menjadi sekunder dan citra memiliki produk Apple dirasa lebih penting.

Empat tahun yang lalu, sangat sedikit orang bisa membeli iPhone di Indonesia, tetapi sekarang situasi telah berubah, iPhone menjadi bagian dari pasar mainstream dimana keterjangkauan telah meningkat. Artinya bahwa Apple menjangkau pasar dengan waktu, dari sejak dahulu harga mereka tetap tinggi dan banyak orang yang menginginkannya tetapi tidak mampu untuk membelinya, dan sekarang disaat keadaan ekonomi semakin membaik penjualan produk Apple meningkat sangat tajam.

Kesimpulan

Apple menyasar konsumen pria kalangan menengah atas dalam rentang usia produktif dengan mempertimbangkan kebutuhan mereka atas gadget yang canggih serta untuk meningkatkan gengsinya. Dengan pertimbangan pria adalah faktor berpendapatan terbanyak dibandingkan perempuan. Dengan tanpa mengesampingkan bahwa perempuan akan membeli produk itu juga.

Dengan design dan user interface yang modis serta mudah dalam penggunaannya. Apple memposisikan produknya sebagai produk yang eksklusif. Apple memberi kesan sebagai produk high class. Sehingga membuat orang yang memakai produknya merasakan selain terpenuhi kebutuhannya akan teknologi tetapi juga meningkatkan prestisenya. Dengan memfokuskan kepada konsumen lama sambil menarik konsumen baru.

Apple memberikan layanan aftersale yang lebih baik dibandingkan kompetitornya dimana pengguna dapat mengupgrade gadgetnya dengan produk seri terbaru hanya dengan menukarkan gadget seri sebelumnya dengan harga tertentu. Membuat konsumernya merasa tidak tertinggal setiap produk seri terbaru keluar dan memastikan setiap produk yang dirilis terjual dengan baik. Dengan hal ini perkembangan penjualan produk Apple selalu terjaga dengan semakin banyaknya kompetitor yang bermunculan.

 

  • Analisis SWOT dari Apple Inc.

 

  1. Strengths

-Kecerdasan secara teknik: Produk dari Apple sangat mudah untuk digunakan dan stabil. Integrasi terbaru dengan Intel dan Microsoft menunjukkan kemampuan dan kemauan untuk  beradaptasi pada kustomer yang lebih terdiversifikasi secara meluas. Semua inovasi yang dilakukan oleh Apple adalah sesuatu yang sangat membutuhkan biaya tinggi untuk menirunya.

-Secara Keuangan Apple mengalami kesehatan karena berhasil menekan biaya, dan memperlakukan secara ketat kemasan dan paket pada produknya untuk menghemat biaya (produk Apple memiliki buku panduan yang tidak lebih dari 10 halaman, iPod hanya menyertakan kabel USB untuk charging dan tidak menyediakan adapter cord karena pengguna iPod kebanyakan menggunakan iPod dengan komputernya ketimbang melakukan charging pada cord listrik, dan lain-lain). Ditambah fakta bahwa pada kuartal keempat Apple iPhone memiliki penghasilan yang lebih besar dari kompetitornya yang terbesar, Nokia.

-Brand Loyalty: Sebagaimana yang disebutkan pada bagian marketing dari value chain analysis, Apple berhasil menempatkan produknya sebagai identitas sehingga customer basenya sangat terjaga dengan baik dan loyal, dan merupakan sesuatu hal yang sangat susah untuk ditiru.

-Adanya steve Jobs dalam direksi: Selama absennya Steve Jobs pada tahun 1985 hingga 1996, Apple mengalami guncangan dan penurunan secara finansial dan inovasi. Dan segera setelah kembalinya Jobs dalam direksi, ia segera merombak keanggotaan dewan direksi, melahirkan dan mengembangkan ide produk dan menghasilkan pertumbuhan yang positif  bagi pemegang saham berturut-turut sejak kembalinya Steve Jobs ke Apple. Bisa dikatakan bahwa Steve Jobs adalah sumber daya yang sangat berharga, langka, dan sulit ditiru yang dimiliki Apple dan paling dieksploitasi, walaupun demikian bukan berarti tanpa Jobs Apple tidak dapat berinovasi, adanya delegasi dalam perusahaan ini menyebabkan perusahaan terus berinovasi dengan baik bahkan tanpa Steve Jobs (semasa saat Steve Jobs cuti dan mengalami perawatan kesehatan), Apple tetap mengeluarkan produk yang inovatif dan mendapatkan respon yang lebih baik dengan produknya seperti iPhone dan iPod serta Mac.

-Market Share terbesar di bidang industri musik melalui iTunes dan iPod, dan disusul dengan iPhone.

-Apple adalah perusahaan yang sangat sukses. Penjualan dari pemutar musik iPod telah meningkatkan laba kuartal kedua hingga $ 320 (Juni 2005). Persepsi merek yang menguntungkan juga meningkat penjualan komputer Macintosh. Jadi iPod perusahaan memberikan akses ke seluruh seri baru segmen yang membeli ke bagian lain dari merek Apple. Penjualan dari produk-produk notebook juga sangat kuat, dan merupakan kontribusi besar untuk pendapatan untuk Apple.

-Merek adalah yang paling penting. Apple adalah salah satu yang paling mapan dan sehat merek IT di Dunia, dan memiliki pelanggan yang sangat antusias dan setia mendukung merek. Kesetiaan yang begitu kuat berarti bahwa tidak cukup hanya merekrut pelanggan baru, tetapi juga menjadikan mereka sebagai pelanggan tetap yang akan datang kembali untuk lebih banyak produk dan jasa dari Apple, dan perusahaan ini juga memiliki kesempatan untuk memperluas produk-produk baru kepada mereka, misalnya iPod.

  1. Weakness

-Market Share: Apple memiliki kekuatan secara geografis di Amerika Serikat dan pasar di bidang pendidikan, namun secara global Apple memiliki pangsa pasar yang relatif kecil dalam industri komputer.

-Adanya kemungkinan dari melesunya Apple saat tidak ada kehadiran Steve Jobs, walau semasa cutinya Apple tetap dapat mempertahankan inovasinya, namun bayang-bayang masa kegelapan selama dipimpin oleh CEO selain Steve Jobs yang membawa Apple kedalam guncangan tetap menjadi salah satu kelemahan dari ketergantungan Apple terhadap Steve Jobs.

-Ada tekanan pada Apple untuk meningkatkan harga dari musik download file, dari industri musik itu sendiri. Banyak dari perusahaan-perusahaan ini membuat lebih banyak uang dari iTunes (yaitu musik download file) dari dari penjualan CD asli mereka. Apple telah menjual sekitar 22 juta iPod pemutar musik digital dan lebih dari 500 juta lagu meskipun toko musik iTunes. Bertanggung jawab atas 82% dari semua musik download secara legal di AS. Perusahaan ini tegas, tetapi jika menyerah pada produser musik, hal itu dapat dianggap sebagai kelemahan komersial.

  1. Opportunity

-Peluang Dalam Consumer Electronik: Setelah sukses dalam iPod, dan iPhone, Apple meluncurkan Apple TV sebuah media centre untuk ruangan keluarga, dan akan disusul pada

peluncuran Apple Tablet (bukan nama resmi) yang akan digunakan untuk menyaingi Microsoft Surface, Amazon Nook, Barneys and Noobles Nook, Netbook dari berbagai vendor seperti Dell, MSI, ASUS, ACER dan berbagai produk lainnya yang bersifat electronics organizer pada Febuari 2010.

-Pertumbuhan pada pasar PC dan Software: Hal ini merupakan peluang karena komputer Mac mampu melakukan apa yang biasa dilakukan oleh komputer berbasis Windows dengan memberikan kemampuan untuk diinstall Windows sehingga Apple memungkinkan untuk digunakan dalam pasar yang lebih luas, dari segi stabilitas dan kemampuan untuk dapat diandalkan serta keamanan, selain FBI yang menggunakan Mac, Bank dari Jepang, Aozora Bank Ltd., mengganti 2,300 PC berbasis Windows dengan iMac.

-Secara perlahan dan pasti dikenal sebagai komputer bagi pengguna bisnis/korporat setelah sebelumnya dikenal hanya untuk pengguna kreatif/desainer, pendidikan, dan juga penerbitan.

-Apel memiliki kesempatan untuk mengembangkan pemutar musik iTunes dan teknologi ke dalam ponsel format. Para perangkat ponsel Rokr dikembangkan oleh Motorola. Ini memiliki layar warna, speaker stereo dan sebuah sistem kamera muka. Sebuah versi dari Apple toko musik iTunes telah dikembangkan untuk telepon sehingga pengguna dapat mengelola trek toko mereka di atasnya. Download yang tersedia melalui kabel USB, dan perangkat lunak pada handset musik jeda jika telepon panggilan masuk baru aliansi strategis teknologi dan menawarkan kesempatan untuk Apple.

-Podcast didownload acara radio yang dapat di-download dari Internet, dan kemudian diputar ulang pada iPod dan perangkat MP3 lainnya pada kenyamanan pendengar. Para pendengar dapat berlangganan Podcast gratis, dan pada akhirnya pendapatan dapat dihasilkan dari dibayar untuk berlangganan atau melalui pendapatan yang dihasilkan dari penjualan download lainnya.

  1. Threats

-Google yang selalu sukses membuat apa saja dan melakukan semuanya dengan waktu bersamaan dan tidak terbentur permasalahan (hingga saat ini), mulai dari search engine, portal musik dan buku, telepon, metode komunikasi (Google Wave untuk kolaborasi bekerja yang akan menggantikan email sebagai penunjang pekerjaan, dan Google Talks yang merupakan sarana komunikasi yang secara perlahan menggusur Skype untuk komunikasi suara), Google Map/Google Worlds, ponsel Google Androids, sistem operasi Google Chrome, Google Books, Google Scholars, Google mail, Google Music, Google Video dan lain-lain.

-Permasalahan Legalitas : Seperti penggunaan paten, upaya kloning dan pembajakan dan lain-lain.

-Kompetisi dengan PC berbasis Windows.

-Popularitas iPod dan Apple Mac tunduk pada permintaan, dan akan berpengaruh jika ekonomi mulai goyah dan permintaan pada produk mereka jatuh.

-Pada tahun 2005 Apple memenangkan kasus hukum yang memaksa nama Blogger untuk sumber-sumber informasi yang empted pra-peluncuran produk Apple baru. Diduga bahwa karyawan Apple sendiri telah membocorkan informasi rahasia tentang produk asteroid baru mereka. Sehingga diperkirakan Apple rentan terhadap kebocoran yang dapat merugikan keuntungan mereka.

Terdapat tiga kekuatan inti yang dimiliki oleh perusahaan Apple yang bisa menjelaskan bagaimana perusahaan ini dapat menghadapi setiap ancaman dan peluang yang hadir. Ketiga kekuatan tersebut adalah.

Yang pertama dan mungkin paling vital adalah eksistensi sang CEO dan juga pendiri, Steve Jobs. Tak pelak, pria yang suka berpenamilan casual ini merupakan figur kunci dibalik ketangguhan Apple. Melalui visinya yang tajam dan citarasa yang kuat akan produk-produk teknologi berestetika, Steve telah menjelmakan dirinya sebagai jangkar yang amat menentukan ke arah mana bahtera Apple hendak dilayarkan.

Pertautan Steve Jobs dengan Apple sendiri merupakan sebuah kisah yang panjang nan berliku. Pria yang drop out saat kuliah di semester pertama ini mendirikan perusahaan Apple ketika usianya baru masuk 22 tahun (!) dari sebuah garasi mobil di rumah kontrakan. Di tahun-tahun awal berdirinya pada pertengahan tahun 70-an, Apple sempat mengguncang dunia dengan mengeluarkan produk personal computer pertama di dunia. Namun seiring berjalannya waktu, nasib Steve Jobs sendiri justru berakhir tragis : pada tahun 1986 ia justru dipecat dari Apple. Sejak ia pergi, Apple limbung dan didera kegagalan demi kegagalan.

Setelah sempat berpetualang dengan mendirikan perusahaan Pixar (yang memproduksi film animasi sukses seperti Toy Story, Finding Nemo dan Cars), Steve Jobs melakukan langkah comeback : kembali direkrut untuk mengomandani Apple. Saat itu, tahun 1997, Apple tengah berada pada titik nadir, dan banyak orang meramalkan perusahaan ini sebentar lagi akan masuk liang kubur. Senjakala kematian mengintai dan mereka tak yakin Steve Jobs mampu menjelmakan dirinya menjadi sang dewa penyelamat. Toh sejarah kemudian menjadi saksi : betapa Steve Jobs telah melakukan proses comeback yang spektakuler. Steve Jobs sendiri sejatinya merupakan figur yang unik. Brilian, memiliki kepekaan seni yang mumpuni (ia pernah belajar kaligrafi), namun sekaligus memiliki sense of strong leadership. Pada sisi lain, Steve adalah pribadi yang selalu memburu titik kesempurnaan – baik pada aspek desain ataupun dalam proses manufakturing beragam lini produknya. Begitu ia yakin dengan visi desain produknya, maka ia akan bekerja mati-matian bersama para engineernya untuk memastikan agar desain itu benar-benar dapat diproduksi dengan penuh kesempurnaan. Kisah penciptaan iPod dan iPhone barangkali tak akan pernah terjadi tanpa sikap perfeksionis dan sekaligus proses kepemimpinan yang kuat dari Steve Jobs.

Yang kedua yang menjadi penentu keberhasilan Apple adalah ini: sinergi yang sempurna antara beragam tim – baik tim desain, tim software, dan tim hardware. Semua melakukan kolaborasi secara paralel dan simultan. Proses penciptaan produk di Apple tidak dilakukan secara setahap demi setahap, dimana setelah desain selesai lalu diserahkan ke bagian software, lalu diteruskan lagi ke bagian hardware. Sebaliknya, dalam prosesnya semua aspek ini dikerjakan bersama-sama secara simultan. “Essentially it means that products don’t pass from team to team. It’s simultaneous and organic. Products get worked on in parallel by all departments at once — design, hardware, software — in endless rounds of interdisciplinary design reviews,”demikian tulis majalah Time dalam liputannya yang memikat tentang Apple.

Dan yang terakhir mungkin lebih jarang diketahui orang. Elemen ini adalah hadirnya sang jenius lain bernama Jonathan Ive yang menjabat sebagai Chief Design Apple. Jonathan Ive adalah seorang desainer produk brilian yang telah memiliki peran amat sentral dalam sejarah kelahiran produk-produk legendaris Apple. Ive-lah yang menjadi otak dibalik lahirnya produk iMac, iPod dan iPhone. Dengan kata lain, sosok inilah yang dengan jitu menerjemahkan visi Steve Jobs menjadi kenyataan melalui rangkaian produk yang elegan dan penuh nuansa keindahan.

Demikianlah tiga kekuatan inti yang kira-kira bisa menjelaskan tentang melambungnya prestasi Apple. Jika kita telisik, ketiga elemen ini semuanya bermuara pada people management : elemen yang pertama tentang leadership yang kuat dan visioner, yang kedua tentang kekuatan sinergi, dan yang ketiga tentang pengembangan kompetensi dan keahlian. Rangkaian produk Apple selama ini memang selalu menebarkan pesona yang menggetarkan. Namun dibalik itu semua, mereka juga telah memberikan contoh yang sempurna tentang bagaimana menjalankan proses people management secara elegan.

  • Analisis Strategi Brand dari Apple Inc.

 

Apple Inc menggunakan merek Apple untuk bersaing di beberapa pasar yang sangat kompetitif. Merek Apple telah berkembang karena telah memperluas jangkauan produk dan jasa. Awalnya dimulai pada akhir tahun 1970 dengan komputer desktop dan laptop kemudian pada 1990-an, butuh lebih dari 20 tahun sebelum perusahaan memperluas ke daerah produk barunya besar pertama dengan peluncuran iPod pada tahun 2001, diikuti oleh iPhone pada tahun 2007, iPad di tahun 2010 , dan kini usaha Apple terbayar dan Apple Menonjol pada tahun 2014.

Pada awal dekade, merek Apple sangat banyak yang dari penantang, membawa mudah untuk menggunakan komputer untuk konsumen dan bisnis kecil dengan cara yang seperti berfokus pada kebutuhan, individualitas, dan gaya orang-orang biasa, bukan sesuai dan mandat teknis bisnis besar. Posisi merek Apple telah berkembang, tetapi merek saat ini masih konsisten dengan janji-janji awal.

Kompetensi inti Apple tetap memberikan pengalaman yang luar biasa melalui antarmuka pengguna yang luar biasa. Strategi produk perusahaan berbasis di sekitar ini, dengan iPhone (dengan itu layar sentuh “gerakan” yang digunakan kembali pada iPad), Mac, iCloud, iTunes, dan Apps Store semua peran kunci bermain, ciri khas masing-masing Apple tetap memberikan kemudahan penggunaan dan elegan sederhana. Dimulai dengan revitalisasi utama dari merek Apple ketika iPod diluncurkan pada tahun 2001, Apple telah bekerja keras untuk bermigrasi merek dan strategi produk dalam harmoni dekat ke posisi saat ini. Steve Jobs, Apple co-Founder, menjelaskan Apple sebagai “perusahaan perangkat mobile” – salah satu yang terbesar di dunia. Perusahaan berganti nama sendiri Apple Inc dari pada Apple Computer. Pada saat itu, ini adalah langkah signifikan, menandakan langkah Apple melampaui menjadi lebih dari sebuah perusahaan komputer.

Perusahaan ini sekarang mendefinisikan sendiri lebih luas daripada menjadi hanya sebuah perusahaan perangkat. Ini telah dicampur layanan konten digital (misalnya iTunes, iBooks dan App Store) untuk menjadi bagian penting dari nilai proposisi ke Apple pemilik perangkat, dan (dengan iCloud di latar belakang) membuat banyak layanan dan fungsi yang konsumen menggunakan diakses pada apa pun (Apple) perangkat mereka kebetulan digunakan saat itu, baik itu di meja mereka, lap, ujung jari atau pergelangan tangan.

Apple memiliki strategi branding yang berfokus pada emosi. Titik awal adalah bagaimana pengalaman produk Apple membuat Anda merasakan daya tariknya. Kepribadian merek Apple tentang gaya hidup; imajinasi; kebebasan kembali; inovasi; gairah; harapan, mimpi dan aspirasi; dan power-to-the-people melalui teknologi.

Kepribadian merek Apple juga tentang kesederhanaan dan penghapusan kompleksitas dari kehidupan masyarakat, orang yang mendesain brand Apple membuat Apple menjadi perusahaan yang benar-benar humanistik dengan koneksi tulus dengan pelanggan. Apple merek tidak hanya intim dengan pelanggannya, itu dicintai, dan ada rasa riil masyarakat kalangan pengguna lini produk utamanya.

Ekuitas merek dan pelanggan waralaba yang mewujudkan Apple sangat kuat. Preferensi untuk produk Apple di antara “komunitas Mac”, misalnya, tidak hanya disimpan perusahaan hidup untuk banyak 90-an (saat dari perspektif ekonomi rasional itu tampak seperti bebek mati) tetapi bahkan memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan harga yang adalah pada premium untuk pesaingnya.

Dapat dikatakan bahwa tanpa harga-premium yang merek Apple menopang di banyak bidang produk, perusahaan akan keluar dari bisnis komputer pribadi beberapa tahun yang lalu. Dalam beberapa tahun terakhir, kekuatan ini dalam preferensi merek telah mengalir langsung ke laba Apple – perusahaan telah secara dramatis meningkatkan biaya produksi, sementara tetap mempertahankan ekuitas merek yang sangat kuat.

Dari segi kemasan sampai kepada fitur produk, semuanya menimbulkan rasa kagum bagi para pemakainya. Semua produk Apple memiliki rancangan dasar yang sama. Jadi, semua pengguna produk Apple akan memiliki bayangan awal terhadap produk baru Apple yang akan luncur, sehingga memudahkan mereka untuk beradaptasi dan melakukan pembelian ulang. Walaupun rancangan dasarnya sama, tetapi tidak dengan portfolionya. Apple selalu menghadirkan inovasi baru bagi para konsumennya, dimulai dari saku, meja kerja, kantor, dan ruang keluarga.

  1. Atribut Produk
  2. Iphone memiliki desain yang nyaman untuk digenggam.
  3. Iphone memiliki kinerja (performance) yang handal
  4. Iphone memiliki kualitas baterai yang tahan lama
  5. Iphone memiliki hardware yang awet dan tidak mudah rusak
  6. Manfaat
  7. Iphone membantu pekerjaan melalui aplikasi-aplikasi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan kerja
  8. Iphone menghibur melalui game yang ditawarkan dan disesuaikan dengan kesukaan
  9. Iphone membantu dalam mengakses email,internet dan jejaring sosial dimana saja dan kapan saja
  10. Harga (Price)
  11. Harga Iphone sesuai dengan kualitas yang dimilikinya.
  12. Gaya Hidup
  13. Iphone mewakili gaya hidup modern saat ini
  14. Iphone menggambarkan prestise yang cukup tinggi

Definisi operasional motivasi membeli adalah sebagai berikut:

  1. Pengguna membutuhkan Iphone
  2. Iphone aman untuk digunakan
  3. Iphone menjadi solusi dalam bersosialisasi
  4. Iphone akan membuat pengguna lebih dihargai
  5. Iphone akan membuat pengguna merasa bangga

Apple meluncurkan produknya dengan karakteristik yang baik dan menyesuaikan keinginan pasar tertentu. Menurut Kotler (1997) Atribut produk terdiri atas kualitas, desain dan fitur (feature). Kualitas sendiri, oleh Kotler dijelaskan lebih lanjut sebagai kinerja (performance), unjuk kerja (conformance), Keandalan (Reliability), Kemudahan diperbaiki (reparability), gaya (style), daya tahan (durability) dan desain (design). Atribut atau karakteristik Apple langsung dinilai oleh konsumen sesuai dengan kualitasnya yang baik, desain yang stylish dan fiturnya yang mudah dan hanya dimiliki oleh Apple.

Manfaat bagi pelanggan ada dua macam yaitu manfaat rasional dan manfaat psikologis. Manfaat rasional berkaitan dengan atribut produk yang dapat menjadi bagian dari proses pengambilan keputusan yang rasional. Apple meluncurkan produknya dengan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan seperti berkomunikasi, jaringan internet, aplikasi yang me- mudahkan pekerjaan, game sebagai hiburan dan sebagainya. Manfaat psikologis merupakan konsekuensi eksternal dalam proses pembentukan sikap, berkaitan dengan perasaan yang ditimbulkan ketika membeli atau menggunakan produk tersebut. Tak heran ketika konsumen menantikan produk baru Apple karena ada kepercayaan, kebanggaan, dan lainnya.

Asosiasi merek dengan suatu gaya hidup dapat dilihat melalui kepribadian, ketertarikan, dan karakteristik gaya hidup yang hampir sama dengan konsumen. Penggunaan alat komunikasi saat ini tidak hanya terbatas pada proses berkomunikasi saja, yaitu telepon atau mengirim pesan singkat, namun juga berhubungan dengan gaya hidup dari pemakainya. Apple memiliki karakterisktik yang cukup modern dan canggih, sehingga dapat juga digunakan untuk bersosialisasi di dunia maya, berbisnis online, dan lain sebagainya. Motivasi membeli yang berdiri sebagai variabel terikat (dependent variable). Jenjang hierarki Maslow seperti yang dipaparkan pada kerangka teori menunjukkan lima jenjang kebutuhan. Motivasi adalah proses yang mendorong seseorang melakukan suatu tindakan. Maka perlu adanya pengenalan kebutuhan, jika konsumen merasa kebutuhan dasar terpenuhi, maka ia akan termotivasi untuk memeuhi kebutuhan yang lain.

  • Product Strategi Apple Inc.

 

  1. Differentiation Strategy (Strategi Diferensiasi)

Strategi diferensiasi berfokus kepada pengembangan produk atau pelayanan yang menawarkan atribut unik untuk dinilai customer dan membuatnya berbeda dari produk lain di pasar persaingannya. Nilai tambah dari keunikan produk akan memungkinkan perusahaan untuk menetapkan harga premium untuk itu. Perusahaan mengharapkan harga yang lebih tinggi akan menutup biaya lebih untuk memproduksi produk yang unik. Jika pemasok bahan baku meningkatkan harga, perusahaan dapat dengan mudah menambah beban biaya pada produk tanpa mengurangi customer karena mereka tidak dapat menemukan produk pengganti. Ini disebabkan karena terlalu uniknya produk yang ditawarkan.

Perusahaan yang sukses menerapkan strategi diferensiasi biasanya memiliki kelebihan sebagai berikut:

  • Akses ke penelitian ilmiah
  • Tim pengembangan produk yang kreatif dan mempunyai skill tinggi
  • Tim pemasaran yang kuat dengan kemampuan untuk menyampaikan keunikan produk
  • Reputasi perusahaan berkualitas dan selalu melakukan inovasi

Resiko menerapkan strategi ini adalah adanya imitasi dari kompetitor dan adanya perubahan selera konsumen. Mungkin strategi yang terfokus lebih mampu stabil daripada strategi diferensiasi karena kelebihannya pada pasar yang kecil dan terfokus.

Porter’s Generic Strategies

Target Scope Advantage
Low Cost Product Uniqueness
Broad (Industry Wide) Cost Leadership Strategy Differentiation Strategy
Narrow (Market Segment) Focus Strategy (low cost) Focus Strategy (differentiation)

 

 

  • Strategi yang Terfokus (Focus Strategy)

 

 

Strategi terfokus berkonsentrasi pada segmen yang sempit dan melalui segmen tersebut memperoleh keuntungan besar dengan strategi diferensiasi. Kelebihannya adalah grup pelanggan dari tipe ini dapat menikmati pelayanan penuh, karena perusahaan yang menggunakan strategi ini mengutamakan kesetiaan pelanggan.

 

Karena sempitnya pasar dari strategi terfokus, perusahaan yang menggunakan strategi ini lebih sedikit dan begitu pula untuk penawaran harga produknya sangat jarang. Bagaimanapun juga, perusahaan yang menerapkan diferensiasi terfokus akan dengan mudah menjual dengan harga tinggi kepada pelanggan karena tidak adanya produk pengganti.

 

Strategi pada tingkat bisnis yang terfokus melibatkan pendekatan dasar yang sama sebagai Strategi Pasar Yang Luas.  Sehingga, terdapat peluang karena:

  • Perusahaan besar mengabaikan celah kecil yang ada
  • Perusahaan kekurangan sumber daya untuk bersaing dalam industri
  • Mampu melayani segmen pasar yang sempit secara lebih efisien dari pada kompetitor dalam industri
  • Fokus memungkinkan anda untuk mengarahkan sumber daya kepada aktivitas value chain tertentu untuk membangun keunggulan kompetitif

Resiko utama yang berkaitan dengan strategi diferensiasi-terfokus:

  • Perusahaan “tidak terfokus” karena kompetitor
  • Kompetitor Besar membidik celah kecil pasar yang anda layani
  • Preferensi niche market dapat berubah untuk menandingi pasar yang luas

Strategi Efektif Apple

  • A Store Just for Apple: Apple dalam sejarahnya pernah mendapat masalah dari para penjual skala besar yang membuat Apple kesulitan dan akhirnya menciptakan produk yang berbeda dari produk lainnya. Dengan mendirikan banyak Apple Store maka membuat orang dapat menikmati produk Apple dengan pelayanan terbaik dan kemudahan untuk mendapat komponennya serta gadget terbaru yang kompatibel.
  • Complete Solutions: Produk-produk Apple saling melengkapi satu sama lain. Dengan membeli iPod, anda dapat mendownload musik melalui iTunes. Untuk rata-rata pengguna, kebanyakan program Mac diproduksi oleh Apple. Ini mengendalikan seluruh proses, mulai dari hardware sampai software, membuat pelanggan semakin setia.
  • Are You a Mac?: Jujur saja, Apple adalah merek yang sedang trend. Apple sering diidentifikasikan dengan sesuatu yang baru, cerdas, dan up-to-the-minute.
  • Varied Products: Banyak pelanggan mungkin tidak siap membeli komputer Apple, namun mereka rela membeli iPod dan iPhone. Dengan menjual produk gadget, ini menciptakan peluang bagi pengguna baru untuk memperkenalkannya pada Apple. Jika mereka menyukai gadgetnya, maka mereka akan memepertimbangkan untuk membeli komputernya.
  • Media Fodder: Para pecinta media, khususnya blogger, sangat suka menulis tentang Apple.Mengapa? Karena Apple membuatnya mudah. Dengan adanya Apple Online store, membuat para penggunanya terus up to date dan juga terus menerus membuat penggunanya penasaran dengan produk-produk baru Apple.
  • Education Sales: Dengan menjual produk mereka ke sekolah-sekolah dan banyak universitas, Apple mengubah classroom menjadi showroom. Jika para murid ke sekolah menggunakan produk Apple, mereka menjadi nyaman dengan interface dan terbiasa dengan performa tinggi. Apple membuat target pelanggan bahkan sebelum mereka menyadari bahwa merekalah pelanggan.
  • Products That Deliver: Apple sangat mempertimbangkan apa yang pelanggan inginkan, jadi produk mereka dapat dijual dengan harga tinggi serta desain yang kokoh. Ini juga membuat para pelanggannya selalu terpuaskan.
  • Outsourcing Unpleasantness: Dengan produk Apple, rata-rata interaksi pengguna dengan perusahaan sangat rendah. Ketika ada sesuatu yang salah, anda tidak perlu protes ke customer service Apple. Dengan iPhone misalnya, Apple cukup bijaksana untuk memilih partner kerja AT&T dan membiarkannya untuk menangani servicenya.
  • Consistency: Semua produk Apple memiliki dasar yang sama dengan dasar-dasar arsitektur. Karena konsistensi ini, pelanggan Apple sudah mengetahui apa yang akan mereka dapatkan sebelum mereka membeli. Mereka tahu bahwa Apple akan banyak kompatibel dengan banyak hardware terbaru sehingga membuat para pelanggannya semakin ingin membeli hardware keluaran apple.
  • New Innovations: Meskipun arsitek dari produk apple konsisten, portfolionya tidak. Perusahaan menawarkan pada pelanggannya beberapa cara berbeda untuk menikmati produk mereka. Dengan membiarkan pelanggan memiliki Apple dalam rumah ataupun ruang kerjanya, apple membuatnya lebih mudah untuk mereka setia pada Apple.
  • Attractiveness: Dari packaging sampai desain estetik untuk pengguna, Apple membuat produknya menarik dan mudah diakses. Warna-warna cerah, lambang smiley, serta hardware yang good looking sehingga mengingatkan para penggunanya setiap menggunakan Apple bahwa Apple manawarkan daya tarik berbeda.

six e-business strategy ‑definition apa saja yang diambil oleh Apple online store.

1: E-business channel priorities.

Pada awalnya Apple fokus sebagai manufacture dan hanya menjual produknya melalui distributor secara offline, karena melihat celah bisnis dan untuk memningkatkan layanannya kepada pelanggannya maka Apple meluncurkan online storenya. Tapi sumber penjualan utama Apple adalah dengan cara offline yaitu melalui distributor bahkan kini Apple memperkuat jaringan offlinenya dengan meluncurkan toko fisik Apple Store yang tersebar di banyak tempat diantaranya di tempat-tempat perbelanjaan.

2: Organizational restructuring and capabilities

Dalam menggembangkan strategy e-business ada 3 alternatif struktur yang bisa dipilih yaitu in-house(terintegrasi), join venture(mencari partner sebagai pengelola), atau spin-off(pemisahan unit bisnis). Sedangkan Apple menjalankan bisnis online dan offlinenya secara terintegrasi(in-house).

3: Business, service, and revenue models

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa dahulu Apple hanya berperan sebagai manufacture tapi kini mereka menyediakan jasa penjualan secara langsung. Jadi business model dan service model mereka sedikit berbeda yaitu ada penambahan jasa penjualan tanpa meninggalkan bisnis utama mereka sebagai manufacture produk.

Sedangkan dari revenue model dari layanan online storenya Apple hanya mendapatkan revenue dari penjualan barang secara langsung ke customer.

4: Marketplace restructuring.

Pada awalnya sebelum sampai ke tangangan customer produk-produk Apple harus melalui distributor(Wholesaler) dan retailer terlebih dahulu.

Dengan adanya online store yang mereka kembangkan maka structure marketplace dari produk mereka akan berubah yaitu dari produsen (Apple) langsung ke tangan konsumen.

Tapi Apple tidak benar-benar merubah struktur marketplacenya karena penjualan melalui distributor tetap jadi sumber penjualan utama mereka.

5: Market and product development strategies.

Dari segi Market penetration & development dengan adanya Apple online store maka diharapkan akan meningkatkan jumlah penjualan karena dengan online store akan lebih bisa menjangkau semua customer yang mungkin selama ini belom terlayani oleh distributor.

Dari segi Product development Apple terus menjual produk-rpoduk terbaru mereka melalu Apple online store

Sedangkan untuk Diversification Apple juga melihat celah dari produk-produk lain yang bisa dijual secara online yaitu dengan menjual Applikasi untuk produknya seperti IPod dan IPhone melalui http://www.apple.com/iphone/appstore/. Selain itu Apple kini juga menjual musik khususnya untuk produk IPod mereka melalui ITunes( http://www .apple.com/itunes/ )

6: Positioning and differentiation strategies.

Kunggulan sebuah peerusahaan dibandingkan kompetitornya dapat dilihat dari 4 hal yaitu kualitas produk, kualitas layanan, harga, waktu penyampaian(fulfillment time).

Untuk meningkatkan kualitas produknya Apple belakangan tidak hanya sebatas mengeluarkan produk komputer saja tetapi kini meliputi smua perangkat keras dan lunak elektronik untuk penggunaan sehari-hari jadi dengan kekhususan produk-produk mereka diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gaya hidup para customer. Sedangkan untuk meningkatkan layanan menekan harga dan mempersingkat waktu agar produk lebih cepat sampai ke customer Apple terus meningkatkan layanan online yang mereka kembangkan.

Apple, dan toko-tokonya adalah bagian dari komputer dan dengan produk-produk seperti Apple TV, iPod, dan iPhone, menjadi bagian dalam pasar perangkat elektronik. Etos kerja perusahaan mereka didesain dengan strategi bisnis yang lengkap dari bagian manufaktur hardware dan software yang sangat baik serta customer service yang unik, menarik, dan iklan berkesan. Salah satu aspek dari strategi perusahaan Apple jelas untuk semua orang; baik bagi karyawan Apple, konsumen, analis dan kritikus semua bisa melihat bahwa Apple bersaing dalam industri elektronik dengan basis diferensiasi. Saat ini banyak iklan perbandingan PC (Personal Computer, yang melambangkan Microsoft Windows) versus Mac yang menyoroti perbedaan antara komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft (seperti Windows atau Vista) dan  komputer Apple Mac dengan sistem operasi Macintosh. Banyak iklan yang mempromosikan keuntungan dari Mac OS X, seperti peningkatan keamanan, penggunaan intuitif, program paket berharga dan kehandalan dibandingkan dengan pasar sistem operasi Microsoft (dalam hal pangsa pasar). Iklan ini juga mempromosikan keuntungan dari memiliki komputer Apple, seperti kamera, terintegrasi ke layar. Apple mempunyai bentuk berbeda dari produsen komputer lain dengan memproduksi software dan hardware, sistem operasi, dan pengguna perangkat lunak. Dengan mengendalikan semua aspek dari proses, Apple mampu menghasilkan sebuah mesin yang bekerja dengan perangkat lunak, dan mampu mengambil keuntungan dari hardware yang tidak terduga. Kemudian kemajuan Apple lebih jauh lagi karena strategi diferensiasi melalui Apple Stores, yang dibangun dengan desain pikiran dari awal. Banyak Apple store memiliki pelayanan menyenangkan dan bersih, stream-lined, tampilan dan tata letak menarik, sama seperti softwarenya, seperti iTunes, GarageBand, iMovie dan Mac OS X, dan hardware, dari MacBook, iPhone, Apple TV, dan bahkan keyboard, monitor, dan perangkat jaringan seperti Cinema Display dan Bandara Extreme. Sementara sebagian besar pasar komputer berfokus pada menjaga dengan harga dan fitur diantara para pesaing,  Apple memisahkan diri dari seluruh bidang tersebut dan berfokus pada peningkatan dan produk mereka.

3 pelajaran penting yang bisa Anda pelajari dari Apple:

  1.  Berikan harga yang pas untuk produk Anda sesuai segmentasi pelanggan
  2. Teruslah melihat kedepan Kesukseesan dan pertumbuhan menghasilkan ekspektasi. Sebagaimana Apple terus berinovasi meluncurkan produk, ekspektasi meningkat.
  3. Dengarkan pelanggan Anda Dengan hadirnya media sosial, pelanggan memiliki banyak cara untuk mengekspresikan opini mereka untuk produk-produk perusahaan.

APPLE COMPUTER’S PRODUCT POSITIONING:

  • Apple telah menunjukkan dalam dunia industri jaringan luas, komputer mereka cukup kuat, dan cukup kompatibel untuk melakukan segala sesuatu yang Windows PC bisa lakukan.
  • Apple telah menggunakan strategi diferensiasi-terfokus untuk Mac dalam menjamin harga premiumnya (harga tinggi)
  • Apple harus tetap merayu pelanggan setianya dengan desain produk dan fiturnya yang superior (berbeda)

HIGH QUALITY DIGITAL PRODUCTS:

Dengan Standar Apple yang diadopsi sebagai standar Perindustrian dan Apple menjadi pemasok software digital utama untuk industri Konsumen Elektronik, Apple dalam posisi unik untuk meningkatkan inovasi desain dan kemampuannya untuk membuat produk digital berkualitas tinggi dalam pasar ini.

 

Apple kemudian dapat menggunakan strategi diferensiasi untuk menciptakan produk-produk premiumnya berdasarkan kualitas dan fitur. Mereka kemudian akan menjadi pemain utama di kalangan atas dan akhir premium pada pasar produk digital.

 

Strategi “iApps” harus mengarahkan penjualan gadget digital, dan Apple harus mulai menuju mendapatkan hasil dari pasar ini. Camcorder dan kamera digital masih berada di dalam jangkauan Apple, tetapi produk seperti pemutar musik digital yang sangat mirip dengan komputer peripheral, merupakan kelebihan untuk Apple. (Pada dasarnya iPod adalah hard drive portabel). DIlihat dari ratusan juta ponsel Walkmanyang digunakan, perangkat musik portabel menjadi daya tarik universal.

 

Apple sebaiknya mengembangkan perangkat portabel, seperti iPod baru-baru ini, yang dapat dihubungkan dengan computer. Karena disitulah letak keunggulan Apple. Apple memang mendesain produk PC yang fantastis dan memiliki pelanggan setia, tetapi jangkauan konsumen untuk produk tersebut kecil – hanya 3 persen dari keseluruhan pasar untuk komputer pribadi. Sementara untuk pasar gadget dan perangkat portabel lainnya, Apple merajai dunia tersebut.

 

Apple dengan tim R & D yang hebat bekerja untuk mencapai konektivitas tanpa menggunakan PC. IPod dapat terhubung ke kamera digital untuk menyimpan foto, atau terhubung ke PDA dengan layar warna untuk menampilkan slide show, atau bahkan dihubungkan dengan sebuah layar mini untuk menonton film. Dalam hal ini, tidak ada lagi komputer yang terlibat. Tiap perangkat dapat bertindak dengan fungsinya sendiri, dan jaringan kecil mulai menjadi teknologi peer-to-peer.

Apple dapat mengumpulkan komponen yang dapat bertindak sebagai hard drive, layar, prosesor yang sangat kuat, dan input device, dan ternyata apa yang telah Anda buat adalah PC. Tapi ini adalah contoh di mana mungkin sebagian kecil lebih baik daripada seluruh – terutama jika bagian-bagiannya dapat dicampur dan dicocokkan ke konfigurasi yang berbeda yang dapat melakukan hal yang berbeda. Idenya adalah untuk menemukan cara untuk memecah menjadi komponen-komponen PC, sementara tetap menjaga semua nilainya utuh.

 

APPLE’S COMPETITIVE ADVANTAGES:

  • Mempunyai basis pelanggan yang setia
  • Keterampilan Apple dalam teknik dan software bisa membuatnya menjadi saingan baru yang perlu diperhitungkan dalam bisnis elektronik yang sudah lama didominasi oleh Sony dan Matsushita.
  • Para insinyur Apple mendesain banyak hardware dan software untuk komputer Macintosh. Hasilnya adalah penggunaan yang lebih simpel dan stylish dibandingkan dengan Wintel PC.
  • Apple memiliki salah satu tim manajemen terhebat
  • Terobosan /Inovasi berkala oleh pemasok komponen Apple membantunya dalam mengikuti perkembangan performa Windows PC.
  • Apple adalah satu-satunya perusahaan elektronik terintegrasi dan dapat mengatur semua aspek dari keinginan pelanggan

 

APPLE’S WEAKNESS:

  • Apple tertinggal dalam menyediakan operasi antar jaringan yang perusahaan dan dunia pendidikan butuhkan, yaitu jaringan. Komputer Apple tidak dapat kompatibel dengan Windows server.
  • Produk Apple mempunyai jaringan kompatibilitas yang buruk.Strategi Apple jauh lebih sederhana, yaitu fokus pada membuat produk terbaik, dan penghargaan akan berdatangan. Bahkan, mitra Apple yang baru banyak mendaftar walaupun, bukan karena, Peraturan kontrak kerja. Apple membuat sedikit lapangan bermain, yaituseperti mengambil favorit konsumen seperti Google untuk membangun pemetaan dan aplikasi video untuk iPhone. Dan daripada berfokus pada mitra, Apple berfokus untuk menarik yang terbaik. Hasilnya, Mac dan iPod menjadi lebih terbuka, dengan Apple tetap mencermati mengenai siapa yang akan masuk. Kata Silicon Valley “Konsumen hanya ingin pengalaman hebat. Mereka tidak membeli platform.” Pertimbangkan bagaimana Apple mengubah ekspektasi tentang perangkat musik portabel. Ada banyak MP3 player di sekitar kita sebelum iPod tiba pada tahun 2001. Sekarang, jika iPhone bekerja seperti yang diiklankan, itu bisa juga mendefinisi ulang sebuah ponsel. Seperti setiap pengguna BlackBerry atau Treo ketahui, 25 juta smartphone terjual tahun lalu dan menawarkan kemampuan yang sama, seperti browsing Web dan e-mail. Tetapi tidak ada yang memikat hati konsumen mainstream. Dan terbukti bahwa, iPhone menghilangkan berbagai frustrasi yang dihadapi oleh ratusan juta pengguna handphone dari menu kompleks yang menjengkelkan dan ketidakmampuan untuk mencari kontak sewaktu panggilan berlangsung
  • Price Strategi Apple Inc.

 

Harga dijadikan sebagai sumber asosiasi konsumen. Apple memang memiliki harga yang cukup tinggi dibandingkan gadget lain, namun hal ini sepadan dengan keistimewaan yang dimiliki Apple. Posisi Apple yang menjual produk premium pada harga premium membuat Apple akan susah menjadi penguasa pasar tetapi strategi ini juga membawa keuntungan sendiri bagi keberlangsungan Apple. Kompetitor akan susah meniru Apple dengan posisi Apple di market yang ada sekarang, jika ada kompetitor menjual dengan harga yang sama mahalnya akan susah laku di pasar karena brand Apple yang sudah sangat kuat di masyarakat umum sedangkan brand kompetitor belum terkenal, jika kompetitor datang dengan harga yang lebih murah maka kualitas produk dari kompetitor tersebut akan dipertanyakan.

Strategi yang digunakan Apple ini membuat Research and Development menjadi bagian yang sangat penting karena mereka harus menggunakan teknologi baru, menciptakan inovasi-inovasi baru, serta membuat desain yang tidak hanya elegan tapi juga disukai oleh konsumer di dalam produk mereka. Tahun 2001 merupakan awal revolusi Apple yang dibuat Steve Jobs dengan strategi “Digital Hub”, inti dari strategi ini Jobs memprediksi bahwa trend ke depannya konsumen PC tidak hanya fokus pada aplikasi-aplikasi yang ada pada komputer mereka tapi juga dengan alat-alat digital yang digunakan. Hal ini membuat kedepannya Apple tidak hanya fokus pada industri komputer tapi juga pada industri peralatan digital lainnya sehingga nama perusahaannya juga berubah dari Apple Computer menjadi Apple Inc pada tahun 2007. Berkembangnya industri Apple tidak membuat positioning mereka di pasar menjadi berubah, Apple tetap fokus pada “high end” konsumen dan tetap menjual produk mereka dengan harga premium tentu saja dengan kualitas nomor 1.

Pasar yang dibidik Apple inc antara lain kalangan pelajar, pekerja, pemerintahan, serta masyarakat internasional. Konsumen di pasar berkembang, seperti Cina, Brasil, dan Timur Tengah, memainkan peran signifikan dalam penjualan iPhone. Dengan memilih tidak melayani pelanggan secara langsung, RIM dan Apple Inc ingin menonjolkan kesan mewah dan hanya untuk kalangan tertentu. Dengan harga yang cukup tiggi dan dipaket bersama jasa operator selular artinya hanya orang-orang yang berduit saja yang mau secara rutin mengeluarkan biaya bulanan.

Saat Apple meluncurkan produk iPhone terbarunya setahun belakangan, harga dari iPhone 3G yang saat itu booming turun sebanyak $99. Dan saat Apple meluncurkan iPad terbarunya yang kita kenal dengan nama iPad 3, harga iPad terakhirnya turun sebanyak $100. Dalam kedua kasus ini, Apple menciptakan sebuah pasar baru untuk menambah segementasi pelanggan. Strategi ini membuat Apple bisa mengetahui margin yang tinggi dan dapat mengetahui sesadar dan sepeduli apa masyarakat terhadap harga pasar dewasa ini. Tidak semua perusahaan dapat meluncurkan produk dan menjalankan strategi ini, tapi akan selalu ada kesempatan untuk berkembang dan berevolusi serta melakukan penentuan harga baru untuk memenuhi keinginan dari segmen pelanggan yang baru.

  • Marketing Channel Apple Inc.
  • Marketing Communicate Apple Inc.

 

Marketing Communication Terpadu (IMC) adalah untuk memaksimalkan dampak sebuah perusahaan pada konsumennya. Apple telah melakukan pekerjaan yang luar biasa menggunakan komponen dari IMC , yaitu AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) atau konsep untuk mencapai dan mempertahankan hubungan pelanggan jangka panjang dengan konsumen mereka saat menggunakan merek Apple.

Apple menggunakan alat promosi dan iklan untuk menarik perhatian, minat, dan keinginan konsumen. Apple menangkap perhatian dan minat kami melalui inovasi dan citra ramping produk mereka di website resmi Apple serta iklan tv dan publikasi lainnya. Misalnya, sebelum IPhone 4S rilis, itu terjadi publisitas besar besaran yang dilakukan oleh apple di seluruh jaringan media hingga akhirnya produk tersebut meledak sesuai yang diharapkan perusahaan

Segala keperluan dan keinginan dapat terpenuhi oleh “fitur baru” di iPhone 4S. Misalnya, fitur asisten pribadi cerdas (SIRI), chip dual core, dan kamera delapan megapiksel bisa sangat berpengaruh dan mendorong konsumen untuk membeli ponsel baru. Apple melakukan pekerjaan yang sempurnya, karena mereka mampu membuat para customernya merasa butuh terhadap barang tersebut dan akhirnya membeli barang yang mereka produksi dengan harga yang cukup tinggi.

Apple membuat website resmi khusus untuk iPhone dimana para penggunanya dapat masuk ke situs tersebut untuk menggali segala macam hal tentang iPhone mereka, mulai dari petunjuk umum pemakaian iPhone, tips dan trik serta update aplikasi serta seri terbaru Penambahan menu top rated pada daftar aplikasi juga terbukti cenderung mendorong pemilik iPhone untuk membeli aplikasi tersebut ketimbang bila yang dicantumkan hanya daftar aplikasi.

Dengan hadirnya media sosial, pelanggan memiliki banyak cara untuk mengekspresikan opini mereka untuk produk-produk perusahaan. Tapi walaupun produk Anda tidak berada dalam topik utama perbincangan, ada beberapa cara ‘kuno’ untuk dapat mendengarkan pelanggan Anda. Yang unik dari 2 produk Apple yang baru-baru ini diluncurkan yaitu iPhone 4s dan iPad adalah perubahan kecil yang dilakukan perusahaan terhadap kedua produk tersebut untuk memenuhi keinginan pasar yang besar. Tampak sia-sia? Tidak sama sekali.

Knowledge managemen yang bisa di intergrasikan di perusahaan adalah :

–  Manajemen  Struktur kuat manajemen pengelolaan Apple Inc. Cukup baik.

–  Departement IT ,terdapat departement IT dan Team pembuatan sebuah IT yang baik

–  Customer care bertugas untuk mengetahui keluhan dan kepuasan para pelanggan, mereka special menagani kebutuhan para pelanggan, memberi informasi kepada para pelanggan, terutama prodak baru dan apa bila terdapat kenaikan harga melalui web resmi Apple .

  1. Team yang di perlukan dan hal yang dibutuhkan Apple Inc:

– Dibutuhkan para ahli yang sudah mengerti benar dengan bidangnya

– Dibutuhkan orang yang berpengalaman, yang bisa menanganni jalanya perusahaan dengan benar sesuai dengan tujuan perusahaan.

– Dibutuhkan seorang consultan dari luar perusahaan untuk memberi saran dan pandangan tentang perusahaan kita untuk bersaing dengan perusahaan lain.

–  Dibutuhkan para karyawan yang memiliki pendidikan yang sama dengan posisi yang di pegangnya, Sehingga karyawan dapat menggunakan ilmu yang sudah mereka pelajari dan memberikan inovasi – inovasi buat perusahaan.

–  Financial : Pandangan Stakeholder tentang laparan keuangan yang ada dalam perusahaan.

– Internal Business Prosses : Merancang inovasi – inovasi dan ide – ide kreatif sehingga bisa unggul untuk memuaskan para pelanggan.

– Learning and grow :

Mempelajari hal – hal baru, selalu up to date berita dan informasi – informasi tentang prodak baru dan competition baru, dengan selalu belajar hal – hal baru perusahaan bisa berkembang dan bisa bersaing dengan perusahaan lain. Contoh : Mengembangakan departemen IT, memacu karyawan IT menjadi lebih kreatif dalam mengembangkan webside.

– Customer : Penilaian kinerja perusahaan di mata customer.

Contoh : Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada customer baik dalam segi prodak, informasi dan layanan.:

– Sharing knowledge dan informasi.

– Up to date informasi dan teknologi

 

 

 

 

 

TUGAS MARKETING MANAJEMEN

ANALISIS PERUSAHAAN APPLE Inc.

OLEH:

RAHMADIVA DIANITHA D (1401144268)

DITYA DWI ADHI N (1401140037)

ARIEF KURNIAWAN (1401140312)

LUTHFI ALDIANSYAH (1201110135)

 

MB-38-04 (MBTI – D)

 

 

2015


Leave a Reply