Tugas 2 – Kelompok 2


 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MARKETING MANAGEMENT

PT SINAR SOSRO (TEH BOTOL SOSRO)

 

 

Disusun Oleh :

Almand Fuad Alimuddin                        (1401140125)

Bitsmar Alviyan                                        (1401140378)

Nu’man Afiif                                            (1401140169)

 

 

 

TELKOM UNIVERSITY

BANDUNG

2015

DAFTAR ISI

 

PROFIL PERUSAHAAN.. 1

  1. SEJARAH DAN PEKEMBANGAN PT SINAR SOSRO.. 1
  2. LOKASI DAN TATA LETAK PERUSAHAAN.. 3
  3. VISI dan MISI PT SINAR SOSRO.. 4
  4. FILOSOFI PT SINAR SOSRO.. 4
  5. PRODUK-PRODUK YANG DIHASILKAN.. 5
  6. TEH BOTOL SOSRO DARI HULU KE HILIR.. 8
  7. Bahan Baku. 8
  8. Bahan Pengemas. 9

STRATEGI STP. 10

  1. SEGMENTING.. 10
  2. Aspek Demografi 10
  3. Aspek Psikografi 11
  4. Aspek Geografi 11
  5. TARGETTING.. 11
  6. POSITIONING.. 12
  7. Product 12
  8. Price. 13
  9. Place. 14
  10. Promotion. 15

ANALISIS SWOT.. 17

  1. STRENGTHS (KEKUATAN). 17
  2. WEAKNESSES (KELEMAHAN). 17
  3. OPPORTUNITIES (KESEMPATAN). 17
  4. TREATS (ANCAMAN). 18

ANALISIS STRATEGI. 18

  1. BRAND EQUITY.. 18
  2. PRODUCT STRATEGY.. 22
  3. PRICE STRATEGY.. 22
  4. MARKETING CHANNEL.. 23
  5. MARKETING COMMUNICATION.. 25

DAFTAR PUSTAKA.. 28

 

PROFIL PERUSAHAAN

1.      SEJARAH DAN PEKEMBANGAN PT SINAR SOSRO

SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO.

Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.

Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO yakni :

  1. Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
  1. Bapak Sosrodjojo (Alm.)
  1. Generasi Kedua :
  1. Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
  2. Bapak Soegiharto Sosrodjojo
  3. Bapak Soetjipto Sosrodjojo
  4. Bapak Surjanto Sosrodjojo
  1. Generasi Ketiga :

Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di daerah Jawa Tengah.

Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.

Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.

Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.

Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.

Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.

Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :

  1. Botol Versi I
  2. Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT DRINK SOSRODJOJO
  3. Botol Versi II
  4. Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan ”CAP” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat merah.
  5. Botol Versi III
  6. Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.

Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan

  1. PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
  2. PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji. Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu dan Teh Berko. PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk kategori Teh Celup.

Perkembangan Bisnis PT Sinar Sosro dari awal berdiri hingga sekarang

Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004, PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat di : Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading – Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.

Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :

  • 1940   : Sosrodjojo mulai merintis tehwangi cap botol
  • 1953   : PT. Gunung Slamat didirikan
  • 1965   : Promosi cicip rasa
  • 1969   : muncul gagasan menjual tehdalam kemasan botol
  • 1974   : mendirikan PT. Sinar Sosro
  • 2000   : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
  • 2004   : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
  • 2011: Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan

2.      LOKASI DAN TATA LETAK PERUSAHAAN

  1. Sinar Sosro mempunyai perkebunan teh afiliasi yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Barat dengan total luas lahan mencapai 1.587 hektare. Rinciannya; (1) Garut dengan luas 455 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (2) Cianjur dengan luas 400 ha dengan ketinggian 1.000-1.250 meter di atas permukaan laut; (3) dan Tasikmalaya dengan luas 732 ha dengan ketinggian 800-950 meter di atas permukaan laut. Di Garut dan Cianjur, perkebunan ini dikelola lewat bendera PT Agropangan Putra Mandiri. Sementara di Tasikmalaya, lewat bendera PT Sinar Inesco. Sosro memiliki beberapa pabrik yang tersebar, yaitu :
  • Pabrik Produk Teh Botol Sosro, berada di Jakarta ( Cakung ), Pandeglang – Jawa Barat, Ungaran – Jawa Tengah, Surabaya – Jawa Timur, Medan – Sumatera Utara, Gianyar – Bali, dan Cibitung – Jawa Barat.
  • Pabrik Peracikan Teh Wangi Melati, berada di Slawi – Jawa Tengah.
  • Pabrik Kemasan Tetra, Kaleng dan Air Mineral berada di Tambun – Bekasi.

3.      VISI dan MISI PT SINAR SOSRO

  • VISI  : PT Sinar Sosro sebagai perusahaan besar dan pemimpin pasar di industri minuman teh siap saji memiliki suatu visi besar untuk kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang, yaitu menjadi “total beverage company”menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan dahaga konsumen kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah kepada semua pihak yang terkait.
  • MISI yang ingin dicapai oleh PT Sinar Sosro adalah :
  1. Membangun merek sosro sebagai merek yang alami, berkualitas dan unggul.
  2. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh maupun non teh dan menjadikan pemimpin pasar.
  3. Memimpin dan membangun jaringan distribusi.
  4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka panjang dalam volume penjualan maupun menciptakan lapangan pelanggan.
  5. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin sesuai dengan nilai-nilai utama perusahaan.
  6. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan,
  7. Menyumbang devisa negara.

4.      FILOSOFI PT SINAR SOSRO

Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman untuk semua orang.

Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral maupun multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.

Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan RL yakni :

  • Peduli terhadap KUALITAS
  • Peduli terhadap KEAMANAN
  • Peduli terhadap KESEHATAN
  • Serta RAMAH LINGKUNGAN

Mayoritas Indonesia memiliki dataran tinggi cocok ditanami teh & itu semua sebagai  peluang bisnis industri minuman yang dikembangkan oleh anak negeri hingga saat ini maju dan pesat.  PT.SINAR SOSRO merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di dunia yang berani mengolah dan menjual  teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat. Dengan Iklan “Apapun Makananya Minumnya Teh Botol Sosro”, telah merebut hati masyarakat. Produk – produk SOSRO berhasil menjangkau konsumen diseluruh pelosok propinsi di Indonesia.

 

Kelebihan :

Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk Produk Teh Botol SOSRO misalnya, bahan baku yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik kualitas Peko yang dicampur dengan bunga melati ( atau lebih dikenal dengan Jasmine Tea ), dan campuran gula pasir terbaik yang memilik standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Adapun pengolahannya, dengan menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk terbaik dengan standar kualitas terjaga.

5.      PRODUK-PRODUK YANG DIHASILKAN

Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :

  • Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
  • Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat sari buah asli.
  • Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau.

Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:

  • Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
  • Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
  • Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
  • Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
  • Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
  • Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
  • Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
  1. TEH BOTOL SOSRO            Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Teh Botol Sosro dengan inovasinya sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
  2.             Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Teh Botol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun 1974.
  • Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume 220ml
  • Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
  • Kemasan pouch dengan volume 150ml
  • Kemasan PET dengan volume 500ml

Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar yang telah diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008.Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume 500ml dan kemasan kotak ( Tetra Pak ) volume 250ml. Dan untuk Tehbotol Sosro regular kini hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml.

  1. FRUIT TEA SOSRO
  2. Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR SOSRO pada Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro dengan target segmen REMAJA. Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category.
  3. SOSRO JOY GREEN TEA
  4. Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR SOSRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini Sosro Joy Green Tea hadir dalam kemasan yaitu :
  • Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 234ml.
  • Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine less sugar.
  • Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon dan Jasmine less sugar
  1. TEHCELUP SOSRO
  2. Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT. GUNUNG SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan varian produknya antara lain adalah:
  • Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
  • Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan Teh Hitam (Black Tea), Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati (Jasmine Tea)
  1. HAPPY JUS
  2.             Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini lebih banyak diminati oleh anak-anak.

Saat ini Happy Jus hadir dalam kemasan yaitu :

  • Happy Jus dalam kemasan genggam ( Tetra Pack ) volume 200ml dengan varian rasa: Apel, Cherry-B, Apel berry, Jeruk dan Anggur.
  • Happy Jus kemasan PET 300 ml dengan varian rasa Apel berry dan Anggur.
  1. COUNTRY CHOICE
  2. PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE dalam kategori jus pada akhir tahun 2008.COUNTRY CHOICE merupakan real juice kaya manfaat untuk kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari dengan cara praktis dan hemat.

Dengan varian Rasa :

  • Favorit Flavor
  • Guava (High Antioksidan), Orange (High vit C & Calcium), Apple (High Fiber), Apple pulp (High folat), Mango (High Vit A,C,E)
  • Gold Fruit
  • Goji berry : Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia )
  1. TEBS
  2. TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching pada bulan November tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can) dengan volume 318 ml. PT. SINAR SOSRO telah mendapatkan penghargaan TehBest Client dari JC&K Advertising sebagai hasil kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik dengan pihak agency.
  3. S-TEE
  4. Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT. SINAR SOSRO meluncurkan produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan merk S-TEE bervolume 318 ml.
  5. AIR MINUM PRIM-ADan hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya menghasilkan produk minuman kemasan saja, namun melebarkan sayap ke bidang produksi makanan.
  6. Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum dalam kemasan. Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO. Pada Tahun 1999, Air SOSRO berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup 240ml, botol plastik 330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan dalam kemasan galon.

6.     TEH BOTOL SOSRO DARI HULU KE HILIR

a.      Bahan Baku

  1. Teh Kering

Teh kering yang digunakan untuk produksi TBS adalah Teh SPRR atau lebih dikenal dengan jasmine tea. Teh SPRR merupakan jenis teh yang dalam proses pengolahannya menjadi teh kering tidak melalui tahap fermentasi dan diberi aroma bunga melati. Superior dalam tingkat kualitas teh menunjukkan bahwa teh tersebut adalah grade pertama, meskipun standar superior sendiri berbeda untuk masing-masing perkebunan. Secara lebih spesifik jenis teh yang digunakan memiliki perbandingan tertentu antara lain jenis peko, jikeng dan tulang. Teh SPRR yang digunakan di PT. Sinar Sosro berasal dari Gunung Slamat Slawi, yang merupakan bagian grup Sosro. Teh SPRR dikemas dengan kemasan dua lapis. Pada bagian luar memakai karung goni sedangkan pada bagian dalam memakai kantong plastik. Hal tersebut bertujuan untuk melindungi teh kering dari air dan udara lembab. Setiap karung Teh SPRR beratnya adalah 25,5 kg.

  1. Gula Pasir
  2. Gula berfungsi untuk memberikan rasa manis pada produk yang dihasilkan (TBS). Gula pasir yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan proses produksi merupakan gula pasir terbaik yang diimpor dari Thailand karena gula tersebut memiliki keunggulan dibandingkan dengan gula lokal terutama dalam hal warna dan kesadahannya. Untuk kesadahannya, gula impor memiliki kesadahan yang rendah dibanding dengan gula lokal. Hal ini dikarenakan, kesadahan yang tinggi akan membuat warna sirup gula menjadi keruh dan menimbulkan endapan.
  3. Air
  4. Air yang digunakan oleh PT. Sinar Sosro berasal dari air bawah tanah. Kebutuhan akan air di sekitar lingkup perusahaan terlebih dahulu dilakukan pengolahan dalam unit pengolahan air (WT) agar diperoleh air yang standar.

b.      Bahan Pengemas

  1. Crown cork
  2. Crown cork terbuat dari logam dan didalamnya dilapisi dengan PVC. Crown corkberfungsi sebagai penutup botol agar produk aman dari pengaruh udara luar dan dapat juga digunakan sebagai identitas suatu produk. Crown cork dikemas dalam kardus dengan jumlah 10000 tiap kardus. Penyimpanannya diletakkan di gudang penyimpanan Crown cork yang luasnya setengah dari gudang penyimpanan gula. Untuk menghindari kontak langsung antara lantai dengan crown cork (mencegah kontaminasi), maka lantainya dilapisi dengan pallet. Setiap pallet terdapat 45 karduscrown cork, dengan 5 tumpukan untuk setiap palletnya. Penumpukan crown cork di dalam gudang disusun berdasarkan sistem FIFO. Masuk dan keluarnya crown cork dari gudang dilakukan menggunakan forklift. Crown cork ini disuplai dari PT. Indonesia Multi Colour Printing (IMCP) dan PT. ATP.
  3. Botol
  4.  
  5. Botol merupakan bahan pengemas yang langsung kontak dengan produk. Botol yang digunakan terbuat dari bahan kaca yang tahan panas. Volume kemasan dalam botol untuk masing-masing produk berbeda. Volume untuk produk TBS adalah sebesar 220 ml. Sebelum botol digunakan untuk proses produksi, botol disimpan dalam gudang peti botol (PB). Supplier untuk botol TBS yaitu PT. Mulia Industrindo dan PT. Iglass.
  6. Krat
  7. Krat terbuat dari plastik berwarna merah. Krat merupakan bahan pengemas yang tidak langsung kontak dengan produk, melainkan hanya berfungsi melindungi botol supaya tidak pecah ketika pengangkutan. Krat digunakan untuk memuat botol-botol baik botol kosong maupun botol isi. Satu krat memuat 24 botol. Selama krat masih dalam keadaan baik, krat tersebut masih terus dipakai

STRATEGI STP

1.      SEGMENTING

  1. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah dikenal oleh masyarakat luas.

Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.

Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya, pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh masuk dalam botol.

Teh Botol Sosro mempunyai segmentasi pasar yang sangat luas, Mereka ingin menarik semua lapisan masyarakat dan semua kalangan masyarakat untuk menjadi costumer dari teh botol. Mulai dari kalangan bawah, Teh Botol Sosro juga sangat diminati sampai ke kalangan eksekutif di Indonesia.

Teh Botol Sosro juga memiliki berbagai macam kemasan mulai dari kemasan botol kaca sampai kemasan botol plastik yang bervariasi ukurannya. Jadi kita bisa memilih ukuran apa saja yang sesuai dengan kebutuhan, suasana dan tentunya budget kita.

a.      Aspek Demografi

  • Usia :
  • Anak-anak (usia 9 – 12 tahun)
  • Remaja (usia 13 – 18 tahun)
  • Dewasa
  • Jenis Kelamin : pria dan wanita
  • Pekerjaan : semua orang yang memiliki pekerjaan
  • Pendidikan : semua golongan masyarakat
  • Target dari Teh Botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh(non fruity) dan praktis. Sosro memiliki target pasar yang jelas dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan.

b.      Aspek Psikografi

Proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran dan. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, PNS, Pengusaha, Buruh dan berbagai jenis pekerjaan lainnya bisa mengonsumsi produk ini kapanpun waktunya. Mulai dari masyarakat menengah kebawah sampai masyarakat menengah keatas.

c.       Aspek Geografi

Wilayah pemasaran untuk konsumen pada wilayah nasional adalah seluruh wilayah Indonesia dikota besar maupun kota kecil di Indonesia. Dan untuk pasar internasional tersebar di berbagai belahan dunia, seperti Saudi Arabia, Maldives, USA, Kanada, UK, Jerman, Uganda, Nigeria, Fiji, dan Papua New Guinea.

2.      TARGETTING

Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.

3.      POSITIONING

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja keunggulannya.

“Apapun makanannya…. Minumnya Teh Botol Sosro”. Itu merupakan Tag Line dari produk Minuman teh kemasan botol ini. Berbagai variasi produk dari teh botol dapat di nikmat oleh masyarakat. Dengan rasanya yang khas dan teh botol sebagai minuman teh kemasan botol yang telah menjadi top of mind dari masyarakat, tidak heran jika mensugestikan produk ini dapat menguasai seluruh pasar yang ada di dunia. Produk yang unik dan baru untuk negara-negara peminum teh di luar Indonesia. Memasuki pasar yang baru dengan target market, culture dan semua aspek yang berbeda dari Indonesia merupakan sebuah tantangan bagi Teh Botol untuk menjadi produk Teh nomor wahid se-jagad raya.

a.      Product

Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena  teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

Brand Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat. Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah :

  • Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
  • Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
  • Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
  • Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh botol sosro”.

Ada Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro karena dengan penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek biasa. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen seperti tekita dan frestea yang di produksi oleh coca cola dan pepsi

b.      Price

Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.

Salah satu trik Sosro dalam memenangkan persaingan dalam hal harga adalah dengan memanjakan para pengecer, di level pengecer, dengan patokan harga dari agen 18 ribu rupiah/krat, mereka bias mengambil keuntungan mencapai 100% bahkan lebih, karena bias menjual 36 ribu rupiah/krat (1.500 rupiah/botol). Bandingkan dengan Coca-Cola. Modal awalnya saja sekitar 24 ribu rupiah/krat. Jika harga jualnya sekitar 1.500 rupiah/botol. Keuntungan yang diperoleh hanya 12 ribu rupiah/krat. Selisih 6 ribu rupiah/krat dari Teh Botol Sosro.

Hal diatas menjadi penyebab mengapa produk Sosro banyak digandrungi oleh para pengecer, karena memang keuntungan yang ditawarkan Sosro lebih emnggiurkan daripada produk sejenis lainnya. Suatu teknik yang cerdas, dengan menawarkan harga yang kompetitif kepada pengecer, Sosro berhasil menggaet para pengecer sehingga lebih senang memilih Sosro sebagai Teh Sosro sebagai teh siap minum dalam kemasan untuk mereka jual

c.       Place

Dapat diartikan sebagai penempatan produk, distribusi atau penyebaran produk. Saluran Distibusi sangat menentukan keberhasilan pemasaran. Meskipun suatu produk memiliki harga yang kompetitif, berkualitas tinggi, dan dipromosikan dengan baik, namun karena konsumen sulit mencari produk tersebut, maka kegiatan pemasaran tidak akan berhasil dengan baik. Jika Saluran Distribusi dikelola dengan baik, konsumen akan mudah memperoleh produk. Dengan banyaknya produk substitusi, maka distribusi yang direncanakan dengan baik dapat membantu produk tersebut tersebar dengan cepat.

Distribusi Sosro mencakup hampir seluruh wilayah nasional mulai dari Batam, Jabotabek, Jabar, Jatim, hingga Kalimantan dan Sulawesi. Bahkan teh dalam kemasan botol Sosro diekspor ke Australia, Vietnam, Brunei Darussalam dan Amerika Serikat. Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan ketersediaan produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.

Sosro sangat menjaga relationship dengan jaringan distribusinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sosro menawarkan keuntungan yang lebih kepada para pengecer, sehingga mereka lebih senang menjual produk Sosro. Bila di level pengecer disediakan pendingin, di level Dister, Sosro membuat program pengembangan armada. Caranya, memberi pinjaman modal untuk membeli kendaraan. Dengan demikian terlihat ada kebersamaan antara Sosro dengan jaringan distribusinya. Sepintas, terbayang betapa nikmatnya jadi mitra distribusi Sosro. Namun, tunggu dulu. Ada reward, tentunya ada punishment. Jangan sekali-kali bermain api dengan Sosro. Jika Dister terbukti menjual atau menyimpan produk kompetitor –meskipun hanya satu krat– tidak ada ampun lagi. Sosro bisa langsung mencabut izin keagenannya tanpa mau mendengar alasan apapun.

Sukses Sosro dalam bidang distribusi bukanlah prestasi yang diraih dalam semalam. Mungkin saat ini ada banyak orang yang menyesal karena dahulu (ketika Sosro baru berdiri) mereka tidak mau menjadi mitra distributornya. Maklumlah, Sosro datang menawarkan sesuatu yang baru dan tidak lazim pada saat itu sehingga “Soetjipto Sosrodjojo” dan saudara-saudaranya terpaksa mendistribusikan sendiri ke toko-toko makanan dan pedagang di jalan-jalan. Di tahun 1981-1982, Sosro sudah melempar 30-an cooler box dengan roda dorong kepada pedagang dari prapatan Coca-Cola, Cempaka Putih, Jakarta sampai kawasan Pasar Senen. Ini dilakukan karena pada saat itu Sosro mengalami kesulitan masuk ke toko pengecer yang menganggap aneh minuman teh dalam botol. Namun itu dulu. Sekarang, hampir tidak ada pedagang yang menolak jika ditawari menjual produk SOSRO, apalagi Teh Botol Sosro. Tak heranlah, produk ini serasa berada di jangkauan tangan konsumen, karena begitu banyaknya gerai yang memasarkannya.

d.      Promotion

Kesuksesesan sosro dalam merebut hati konsumen Indonesia sesungguhnya dilihat dari aspek pemasaran cukup unik. Sosro, dalam beberapa hal, telah mengabaikan hukum-hukum umum yang terdapat di ilmu pemasaran. Misalnya saja mengenai perlunya riset pasar sebelum meluncurkan produk.

Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk cap botol . Pada demonstrasi pertama tehlangsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari pabrik dan kemudian dimasukkan kedalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetap ucara ini ternyata membuat banyak tehtumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan belum sebaik sekarang.  Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan – kemasan botol limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu mereka berpikir bahwa penggunaan kemasan botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke konsumen.

Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman tehdalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk menambah nilai kepuasan tehbotol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks – boks es pada titik – titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).

Kini SOSRO telah menjadi perusahaan minuman yang besar dan otomatis strategi pemasaran yang dipakai pun semakin besar pula. Promosinya kini bukan menggunakan metode cicip rasa tetapi kini banyak iklan – iklan sosro yang terlihat di berbagai stasiun televisi, internet, majalah, suratkabar, radio, dan berbagai acara-acara besar maupun kecil.

 

  • Iklan, undian, dan TaglineSetelah melakukan pemanasan promo undian berhadiah (1994), mulai bergulir iklan-iklan tematis Sosro dari tahun ke tahun. Tagline “citra Hari-hari teh botol” berhasil diubah dengan mulus menjadi “Hari-hari teh botol Sosro”. Tetap meraih pasar anak muda. Jinggle teh botol yang sudah diterima khalayak luas itu, diubah lebih manis tanpa mengubah soul-nya. Kehadiran Frestea pada tahun 2003 yang didukung oleh perusahaan multinasional, dapat mengubah peta pasar minuman teh dalam kemasan.
  • Untuk menampik persaingan dengan Frestea, Sosro mengubah tagline-nya menjadi: “Apapun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro”. tag line ini cukup persuasif, tapi sekarang sudah berubah lagi menjadi “apapun enaknya teh botol sosro” masih persuasif juga, tapi sepertinya Sosro ingin merubah kesan bahwa tidak hanya kegiatan makan saja yg enak sambil minum Teh Botol Sosro, tapi semua kegiatan yg sedang dilakukan enak juga sambil minum Teh Botol Sosro dan juga untuk memperkuat image Teh Botol sebagi minuman semua kalangan.
  • Dalam poster promo pertama yang dibuat dalam rangka menyambut 20 tahun Sosro, dibuka dengan kata-kata lucu: Hai sobat muda, ketemu lagi, yang diikuti headline: Tutup botol ini bernilai ratusan juta rupiah! Untuk ukuran waktu itu, hadiah Sosro memang termasuk istimewa: dua Toyota Starlet, 20 CD Compo Sony, 20 Discman, 200 sepeda Federal. 200 arloji Swatch, dan 2 ribu T-shirt.
  • Promosi Penjualan
  • Sering dilakukan dengan membuka stand di acara yang disponsori oleh produk Sosro. Biasanya ditawarkan dengan harga lebih murah, atau dengan penawaran menarik lainnya seperti mendapatkan merchantdise atau hadiah.
  • Kunjungan Pabrik
  • Langkah promosi seperti ini tidak banyak dilakukan oleh para pesaing minuman siap minum dalam kemasan. Sosro menyadari bahwa ini merupakan hal penting dalam eksistensinya sebagai produsen minuman siap minum dalam kemasan. Dengan menerima kunjungan, Sosro dapat memperlihatkan kepada publik bahwa produk mereka diolah dengan benar, hiegenis, dan terjamin. Sehingga nantinya masyarakat tidak ragu lagi untuk membeli produk Sosro. Selain itu di website Sosro www.sosro.com juga disediakann formulir pendaftaran untuk kunjungan Pabrik sehingga urusan birokrasinya tidak terlalu sulit.

ANALISIS SWOT

1.      STRENGTHS (KEKUATAN)

Kekuatan yang menjadi keunggulan Teh Botol Sosro dibandingkan yang lain adalah produk ini telah dikenal banyak orang dan telah di percaya sehingga produk ini memiliki jaringan yang luas dari semua jenis kalangan. Selain itu, bahan baku Teh Botol Sosro dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan terbaik, yang dipetik dari perkebunan milik sendiri. Teh Botol Sosro juga memiliki harga yang terjangkau.

Dari sisi kualitas, Teh Sosro diproduksi dengan teknologi canggih untuk menghasilkan produk yang terbaik dan diperhatikan serta dijaga dengan baik oleh staff Quality Control yang ahli di bidangnya.

2.      WEAKNESSES (KELEMAHAN)

Karena posisinya sebagai leader dalam persaingan industry TSMDK, Sosro kurang gencar melakukan promosi di media. Selain itu, inovasi dari segi produk dan rasa yang kurang bervariasi. Kemasan yang kurang variatif juga berpotensi membuat kebosanan pada konsumen.

3.      OPPORTUNITIES (KESEMPATAN)

Peluang yang terbuka lebar adalah dengan mengembangkan sayapnya untuk lebih merambah ke pasar international seperti yang telah dilakukan belakangan dan juga bisa memfokuskan ke negara-negara tetangga sesama penyuka teh, sehingga peluang untuk berkembang di negara itu besar, serta inovasi-inovasi yang dilakukan Sosro bisa lebih baik dan lebih baru tak kalah dari para pesaingnya.

Di pasar nasional pun teh ini bisa menjadi tuan rumah, dan juga pasti akan dapat di teruskan ke generasi-generasi selanjutnya karena cita rasanya yang khas akan negara sendiri. Lebih lanjut lagi, intensitas pergerakan (mobile) masyarakat semakin tinggi sehingga menginginkan hal-hal yang bersifat praktis dan cepat. Kondisi perubahan iklim dunia yang membuat suhu udara di Indonesia semakin tinggi membuat masyarakat membutuhkan minuman dingin dan menyegarkan.

Selain itu, pembangunan pusat-pusat perbelanjaan modern juga kembali digalakkan sehingga dapat membantu penjualan Teh Botol Sosro dan semakin banyaknya konter-konter makanan, rumah makan, dan fastfood yang mungkin bersedia bekerja sama dengan Sosro.

4.      TREATS (ANCAMAN)

Beberapa ancaman dapat mempengaruhi stabilitas produksi Teh Botol Sosro. Kerusakan lingkungan dapat mengganggu produktifitas teh sebagai bahan baku utama; angka urbanisasi yang tinggi sehingga banyak petani yang mungkin pindah ke kota yang dapat berpengaruh pada proses produksi; bentuk geografis Indonesia terutama di pelosok juga menyulitkan distribusi; dan kebijakan birokrasi pemerintah dalam hal ekspor. Selain itu, kampanye hitam dari competitor yang memanfaatkan isu lingkungan dan kandungan pengawet berlebihan juga menjadi ancaman besar dikarenakan banyaknya produk-produk serupa pendatang baru yang ingin merebut market share.

ANALISIS STRATEGI

1.      BRAND EQUITY

Merek dari Teh Botol Sosro merupakan sebuah contoh merek yang telah dikembangkan dan dipertahankan selama puluhan tahun. Bermula sebagai adopsi dari merek teh melati produksi keluarga Sosrodjojo, yang kemudian dikembangkan sehingga menjadi sebuah merek yang sangat dekat dengan pelanggan melalui strategi-strategi yang dilakukan. Hasil dari usaha itu adalah hingga kini Sosro menjadi pemimpin dalam kategori teh dalam botol, bahkan dapat bersaing dengan perusahaan multinasional yang ikut bermain dalam kategori ini.

Kekuatan merek yang dimiliki oleh Sosro merupakan hasil dari penerapan strategi yang baik dalam pembentukan merek. Hal ini dapat kita lihat dari langkah-langkah yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam mengembangkan merek Teh Botol Sosro, yaitu pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada saat itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.

Brand Equity dari Sosro telah terbentuk melalui proses yang panjang. Sosro telah berhasil mengembangkan merek Teh Botol Sosro menjadi merek dengan brand equity yang kuat.

Beberapa hal yang dapat dicermati dalam pembentukan brand equity ini adalah:

  • Brand Awareness yang dimiliki Teh Botol Sosro dapat dikatakan telah memasuki tingkatan top of mind. Hal ini dapat dilihat dari Teh Botol Sosro dapat menjadi pemimpin pasar dalam kategori teh siap minum dalam kemasan botol.
  • Perceived Quality dari Teh Botol Sosro telah terbukti selama puluhan tahun. PT. Sinar Sosro telah berhasil menjaga kualitas produk ini sehingga mendapat anggapan baik dari konsumen.
  • Brand Association dari Teh Botol Sosro kuat, dapat dilihat bahwa ketika orang menyebut teh botol kemudian yang menjadi maksud dari teh botol itu sendiri adalah Teh Botol Sosro.
  • Brand Loyalty dari Teh Botol Sosro juga kuat. Ini merupakan hasil dari pengembangan saluran distribusi, menjaga kualitas, dan strategi promosi yang dilakukan dengan jargon “apapun makanannya minumannya teh botol sosro”.

Hasil dari brand equity yang kuat ini telah dirasakan oleh Sosro yaitu memudahkan PT. Sinar Sosro untuk melakukan pengembangan pasar dengan mengenalkan produk Fruit Tea untuk kalangan muda dan Tebs untuk pengkonsumsi minuman berkarbonasi, selain itu PT. Sinar Sosro juga menikmati profit margin yang lebih besar, yang terlihat dari profit margin antara agen dan distributornya.

Tak dapat dipungkiri bahwa Brand equity Sosro sudah sangat kuat di masyarakat. Di Bandung Selatan ada produk yang mirip TBS, baik dari segi rasa maupun kemasan. Namanya, Teh Bintang, keluaran PT Bevera Makmur Cemerlang (BMC) yang beroperasi dari daerah Holis-Cimahi. Dari sisi desain hampir mirip, di atas kanan tulisan Teh Bintang ada gambar bintang berwarna merah yang memuat tulisan “SOBO”. Sementara di sebelah kirinya ada tulisan label “Halal”. Adapun di bagian bawah tercantum tulisan “Tanpa Bahan Pewarna.” Kendati model botolnya tidak sama, sekilas hampir mirip karena ukurannya sama. Keberadaan dan penetrasi pasar Teh Bintang ini diakui salah seorang tim penjualan Sinar Sosro cukup merepotkan dan menggerogoti pasarnya. Terutama di kawasan Bandung Selatan. Banyak warung di daerah Soreang dan sekitarnya yang menjual Teh Bintang ini. Sayangnya, ketika dikonfirmasi ke BMC, perusahaan yang dikembangkan Rudy Sumawidjaja sejak 1994 ini keberatan memaparkan kinerjanya. Yang jelas, ia mengklaim pertumbuhan Teh Bintang cukup bagus, sanggup menghidupi 200 karyawan, dan mampu bersaing dengan pemain-pemain teh botol kecil yang jumlahnya cukup banyak di Bandung, seperti Teh Putri Gunung dan Teh Gincu. Akan tetapi, hal ini tidak mampu menggoyahkan posisi Teh Botol Sosro dari pasaran karena didukung oleh distribusi market yang luas, loyalitas konsumen, jumlah persediaan botol di pasaran, dan lain-lain.

Pesaing lain yang mengancam posisi Teh Botol Sosro adalah Freshtea dari PT. Coca Cola. Untuk menjangkau segmen konsumen yang lebih besar lagi, di akhir tahun 2002 Coca-Cola menyediakan Freshtea dalam kemasan kotak yang diistilahkan sebagai kemasan santai. Bambang Chriswanto, National Corporate Affairs Manager PT Coca-Cola Amatil Indonesia mengatakan, tujuan pihaknya menyediakan Freshtea dalam kemasan santai tak lain ingin memberikan alternatif pilihan bagi konsumen terutama konsumen yang memiliki karakteristik aktif dan kerap melakukan perjalanan.“Awalnya kita memang hanya menyediakan Freshtea dalam kemasan isi ulang atau botol. Namun seiring dinamika kebutuhan konsumen yang memiliki karakteristik seperti disebutkan di atas, kami melihat bahwa konsumen perlu diberi alternatif,” katanya. Dari 10 pabrik yang memproduksi Freshtea, baru pabrik di Cibitung, Bekasi, yang menghasilkan kemasan santai dengan kapasitas produksi 1000 kemasan per menit. Bambang mengatakan, respon konsumen terhadap Freshtea dalam kemasan santai cukup baik, yang terefleksi pada pertumbuhan penjualan yang cukup tinggi kendati belum bisa menyamai penjualan Freshtea dalam kemasan isi ulang. Namun ini katanya semata-mata hanya masalah waktu. “Soalnya, kemasan isi ulang lebih dulu hadir ketimbang kemasan santai. Ke depan, bukan tidak mungkin keduanya akan sama besarnya,” kata Bambang. Boleh dikata, kini Coca Cola bersaing head to headdengan Sosro yang mengusung teh botol dan Fruit Tea. Distribusi atau ketersediaan (availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Survei AC Nielsen beberapa waktu lalu menemukan availability Sosro mencapai 100 persen. Namun Coca-Cola juga tidak kalah kuat dalam saluran distribusi. Database Coca-Cola diketahui memiliki ratusan ribu warung pinggir jalan yang siap menjajakan produk Coca-Cola termasuk Freshtea.

Sudah sangat jelas bahwa kekuatan brand equity perlu dijaga agar jangan menjadi merek generik. Hal menarik untuk brand Teh Botol Sosro adalah karena justru penggunaan kata “Teh Botol” kemudian memberikan asosiasi pada Sosro sendiri, yang menjadi keunggulan dari brand ini, sehingga tidak menjadi merek generik. Selain itu kekuatan brand equity harus dijaga agar tetap bisa menghadapi kompetisi yang semakin ketat, karena ketika sebuah poduk dari sebuah produsen berhasil maka kemudian produsen lain akan mengeluarkan produk serupa. Hal ini terjadi pada munculnya teh dalam botol dari bermacam-macam produsen. Fenomena ini menjadi menarik, karena sebelum Sosro mengeluarkan produk teh dalam botol, sebuah perusahaan multinasional telah melakukan survey tentang potensi penjualan teh dalam kemasan di Indonesia dan hasil survey menyatakan bahwa potensi yang ada tidak cukup menjanjikan.

Dalam melakukan pengembangan brand PT. Sinar Sosro menerapkan beberapa strategi. Diantaranya adalah :

  • Line Extension dengan mengeluarkan produk Fruit Tea dengan pangsa pasar generasi muda, dan juga peluncuran produk Tebs untuk menarik minat pelanggan yang mengkonsumsi minuman berkarbonasi. Kedua produk ini dapat meraih sukses di pasar, terutama untuk produk Fruit Tea yang kemudian mulai menggerogoti pasar dari minuman berkarbonasi. Akibat dari itu, maka kemudian produk ini diikuti oleh Coca Cola yang merasa terancam dengan mengeluarkan produk Fruitcy. Kesuksesan produk ini adalah karena kekuatan saluran distribusi dari PT. SInar Sosro, dan dengan produk Fruit Tea dan Tebs sekali lagi PT. Sinar Sosro menghadirkan inovasi dan menjadi pioneer dengan menyajikan produk teh dengan rasa buah dan produk teh yang mengandung soda.
  • Brand Extension dengan meluncurkan produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dengan merek PRIMA. Walaupun dengan dukungan saluran distribusi yang baik namun PRIMA tidak dapat merebut pasar AMDK yang sudah dikuasai oleh AQUA.

2.      PRODUCT STRATEGY

Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.

Positioning yang dilakukan oleh Sosro juga didukung oleh marketing mix yang baik. Hal ini ditunjukan dari integrasi yang baik dari komponen-komponen 4P. Contoh adalah bahwa pengembangan produk berasal dari strategi promosi, hubungan antara penentuan harga (price) dengan saluran distribusi (place), dll.

Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan availability dan kualitas produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan.

Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri. berbeda dengan proses distribusi produk dilakukan dengan bekerja sama dengan banyak agen penjualan untuk memperluas cakupan distribusi dari Sosro.

3.      PRICE STRATEGY

Pertama kali mengenalkan teh siap minum dalam kemasan botol, Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parkir pada waktu itu (mengingat target adalah orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan pertama kali di Indonesia.

4.      MARKETING CHANNEL

Dalam pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara di dunia. Tidak hanya mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle).

Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat :

  1. Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
  2. Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen
  3. Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP). DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya.

Di Indonesia, jumlah Dister terbanyak berada di Jakarta, mencapai 60 Dister. Adapun untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL), supermarket, hotel dan tempat hiburan, nstitusi (koperasi), dan end user. Diperkirakan jumlah gerainya mencapai lebih dari 600 ribu. Melalui jalur – jalur distribusi itulah produk Sinar Sosro dipasarkan hingga end user. Sepintas pola seperti ini terkesan sangat sederhana dan mudah ditiru, tetapi nyatanya kompetitor sangat sulit menerapkan pola seperti itu.

Strategi penjualan yang dilakukan Sosro adalah dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus menerus. Mengutamakan ketersediaan produk sehingga berbuah pada kesetiaan pelanggan. Pengembangan proses yang dilakukan oleh Sosro adalah dengan mengintegrasikan supply chain, seperti memiliki kebun teh sendiri.

Sosro sangat menjaga relationship dengan jaringan distribusinya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sosro menawarkan keuntungan yang lebih kepada para pengecer, sehingga mereka lebih senang menjual produk Sosro. Bila di level pengecer disediakan pendingin, di level Dister, Sosro membuat program pengembangan armada. Caranya, memberi pinjaman modal untuk membeli kendaraan. Dengan demikian terlihat ada kebersamaan antara Sosro dengan jaringan distribusinya. Sepintas, terbayang betapa nikmatnya jadi mitra distribusi Sosro. Namun, ada reward, tentunya ada punishment. Jangan sekali-kali bermain api dengan Sosro. Jika Dister terbukti menjual atau menyimpan produk kompetitor –meskipun hanya satu krat– tidak ada ampun lagi. Sosro bisa langsung mencabut izin keagenannya tanpa mau mendengar alasan apapun.

Sukses Sosro dalam bidang distribusi bukanlah prestasi yang diraih dalam semalam. Mungkin saat ini ada banyak orang yang menyesal karena dahulu (ketika Sosro baru berdiri) mereka tidak mau menjadi mitra distributornya. Maklumlah, Sosro datang menawarkan sesuatu yang baru dan tidak lazim pada saat itu sehingga “Soetjipto Sosrodjojo” dan saudara-saudaranya terpaksa mendistribusikan sendiri ke toko-toko makanan dan pedagang di jalan-jalan. Di tahun 1981-1982, Sosro sudah melempar 30-an cooler box dengan roda dorong kepada pedagang dari prapatan Coca-Cola, Cempaka Putih, Jakarta sampai kawasan Pasar Senen. Ini dilakukan karena pada saat itu Sosro mengalami kesulitan masuk ke toko pengecer yang menganggap aneh minuman teh dalam botol. Namun itu dulu. Sekarang, hampir tidak ada pedagang yang menolak jika ditawari menjual produk SOSRO, apalagi Teh Botol Sosro. Tak heranlah, produk ini serasa berada di jangkauan tangan konsumen, karena begitu banyaknya gerai yang memasarkannya.

Asia Saudi Arabia, Yemen, Dubai, Abu Dhabi, Qatar, Somalia, Palestina, Singapura, Cambodia, East Malaysia, West Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Hong Kong, Taiwan, China, Jepang, Korea, Maldives, East Timor dan Mongolia.
Amerika Amerika Serikat, Mexico dan Kanada.
Eropa UK, Jerman dan Belanda.
Afrika Uganda dan Nigeria.
Australia & kep. pasifik Sydney, Perth, Melbourne, American Samoa, Kiribati Island, Solomon Island, Fiji, Tonga dan Papua New Guinea.

Distribusi Produk PT Sinar Sosro dalam Pasar Internasional

 

5.      MARKETING COMMUNICATION

Sosro memiliki visi menjadi market leader yang memproduksi produk berkualitas tinggi. Oleh karenanya, Sosro memegang nilai-nilai perusahaan seperti peduli terhadap kualitas, keamanan, kesehatan, dan ramah lingkungan. Komunikasi pemasaran ini utamanya bertujuan untuk mempertahankan posisi market leader dan citra yang positif terhadap kualitas, keamanan, kesehatan, dan lingkungan Teh Botol Sosro. Selain itu, komunikasi pemasaran ini juga bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan menambahkan nilai-nilai bagi pelanggan sehingga tercapai loyalitas pelanggan. Komunikasi pemasaran ini juga dilakukan untuk memperkuat merk Teh Botol Sosro dengan biaya yang seminimal mungkin.

 

  1. Strategies

Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka perlu dibangun beberapa strategi komunikasi pemasaran.

  • Menyajikan teh berkualitas yang semakin praktis dan mudah dijangkau.
  • Meningkatkan penjualan dan loyalitas pelanggan.
  • Meningkatkan kompetitif di pasar TSMDK.
  • Memperkuat citra merek yang berkualitas, aman, menyehatkan, dan ramah lingkungan di mata konsumen.
  1. Tactics

Sebagai bentuk penerapan strategi dalam mencapai tujuan komunikasi pemasaran, maka perlu dilakukan serangkaian kegiatan bauran pemasaran sebagai berikut.

    1. Inovasi Product Design

Teh Botol Sosro telah dikenal sebagai produk minuman teh siap minum dengan kemasan botol kaca yang harus dikembalikan setelah konsumsi (returnable glass bottle). Ini merupakan taktik Sosro agar kualitas teh dan kesegarannya tetap terjaga sampai ke tangan pelanggan. Namun, penggunaan botol kaca dianggap kurang fleksibel. Karena mempertimbangkan kebutuhan masyarakat terhadap aspek fleksibilitas dan praktis, Sosro melakukan inovasi terhadap desain kemasan. Dengan tidak meninggalkan kemasan botol kaca, Sosro mendesain kemasannya menjadi kemasan kotak dengan berbagai ukuran dan botol plastik. Hal ini dilakukan agar memudahkan konsumen untuk menikmati kesegaran Teh Botol Sosro kapan pun dan di manapun. Selain itu, kemasan produk yang baru diharapkan dapat menyegarkan selera pelanggan terhadap kemasan produk dan menghindari kebosanan pelanggan.

    1. Promosi penjualan

Promosi penjualan bertujuan untuk menarik pelanggan untuk membeli Teh Botol Sosro. Promosi-promosi ini dapat berupa pemotongan harga, bundling product, produk gratis.

    1. Personal Selling dan direct marketing

Untuk mempertahankan loyalitas pelanggan, Sosro perlu memperkuat penjualan personal dan penjualan langsung untuk berhadapan langsung dengan konsumen agar dapat mengkomunikasikan nilai-nilai tambah bagi konsumen. Taktik ini juga sekaligus menginformasikan promosi penjualan kepada pelanggan. Penjualan personal dan penjualan langsung disebar ke pusat-pusat keramaian, pusat perbelanjaan, dengan menggunakan booth, atribut dan simbol-simbol identitas Teh Botol Sosro.

    1. Memperkuat jaringan distribusi dan kerja sama bisnis

Sosro memiliki jaringan distribusi yang luas hampir di seluruh wilayah Indonesia. Untuk meningkatkan persaingan di pasar TSMDK, perlu dilakukan perluasan area distribusi terutama di wilayah Indonesia timur yang merupakan pasar potensial. Perluasan distribusi juga dapat dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan konter makanan, restoran-restoran, dan fast food.

    1. Special event

Sosro memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kualitas produk, keamanan, kesehatan, dan keramahan terhadap lingkungan. Sebagai simbolisasi kepedulian terhadap lingkungan, Sosro perlu mengadakan program tanggung jawab sosial terhadap lingkungan dengan mendukung kegiatan lingkungan seperti penanaman pohon, pengobatan gratis, dll. yang dimana dalam acara tersebut dikomunikasikan identitas, visi, dan pesan-pesan branding Teh Botol Sosro.

  1. Actions

Beberapa aksi yang perlu dilakukan oleh Sosro untuk mendukung strategi pemasaran.

  • Membentuk tim Inovasi untuk menyiapkan desain kemasan yang baru dan fleksibel bagi konsumen. Untuk menarik minat konsumen, kemasan perlu dihias untuk mengkomunikasikan identitas perusahaan dan identitas merek. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan sayembara desain terbuka bagi public untuk mendapatkan ide dan desain yang menarik.
  • Memberikan potongan harga di tingkat retailer sehingga dapat mendukung strategi promosi penjualan yang telah ditentukan.
  • Membentuk tim Promosi yang terdiri dari tenaga penjual yang tangguh, terdiri dari sales, PR, dan manajemen event.
  • Melakukan riset lapangan untuk mendapatkan data terkait karakteristik konsumen di wilayah Indonesia timur.
  • Membentuk tim manajemen event yang dipimpin oleh PR untuk mengorganisir kegiatan program CSR perusahaan Sosro.
  1. Control

Setiap kegiatan pemasaran yang dilakukan akan dimonitor oleh divisi pemasaran dan kegiatan CSR akan dikoordinasi oleh divisi PR. Kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan harus searah dengan visi perusahaan dan searah dengan kegiatan-kegiatan komunikasi pemasaran lainnya untuk melengkapi kelemahan di setiap kegiatannya. Setiap kegiatan akan dievaluasi melalui riset secara kualitatif dan kuantitatif untuk melihat sejauh mana efektivitas kegiatan serta mengetahui bagaimana pesan korporat tersampaikan dan dipersepsikan oleh publik yang ditargetkan.

DAFTAR PUSTAKA

 

http://pengabdianqu.blogspot.com/2013/05/analisis-strategi-pemasaran-global-pada_18.html

http://c-mind.blogspot.com/2013/10/stp-teh-botol-sosro.html

https://muhamadamru.wordpress.com/2013/11/11/segmentasi-pasar-studi-kasus-pada-teh-botol-sosro/

http://andyfebruary.blogspot.com/2012/07/makalah-strategi-pemasaran.html

https://yanhasiholan.wordpress.com/2010/10/18/marketing-produk-teh-botol-sosro/

http://widi-klan-agribisnis3.blogspot.com/2014/02/strategi-pemasaran-pt-sinar-sosro.html

http://bocahlontanglantung.blogspot.com/2011/03/marketing-mix-pada-produk-teh-botol.html

http://klimponk.blogspot.com/2009/02/brand-equity-teh-botol-sosro.html

http://ichalmighty.blogspot.com/2013/11/manajemen-strategi-pt-sinar-sosro_17.html

http://www.academia.edu/6680938/Perancangan_Komunikasi_Pemasaran_Studi_pada_PT_Sosro_

http://www.sosro.com/in/peta-distribusi

http://juliana46.blogstudent.mb.ipb.ac.id/2011/06/08/supply-chain-dan-pemasaran-teh-botol-sosro/

 


Leave a Reply