Tugas 2 – Kelompok 6


 

  • Latar Belakang Kelompok Memilih J.Co Sebagai Bahan Presentasi

 

Dulu, setiap mendengar kata donat, perhatian orang langsung tertuju pada Dunkin Donuts. Namun beberapa tahun belakangan, perhatian pecinta donat tertuju pada J.Co. Ini membuktikan kalau J.Co adalah usaha anak bangsa yang sukses dan inovatif serta sangat berani. J.Co disebut sangat berani karena pada saat pertama kali dibuka yaitu Juni 2005, kompetitor yang ditantangnya bukan main-main yaitu ’raksasa’ Dunkin Donut dari negara Paman Sam.

 

  • Sekilas Mengenai J.Co Donuts & Coffee

 

Siapa tidak kenal J.Co? Gerai donat asli lokal yang selalu menamai produknya dengan nama eksentrik seperti Da Vin Cheez, Mona Pisa, atau Why nut. J.Co.Donuts sejatinya bukan pionir di industri kafe berbasis menu kue donat di Indonesia. sebelumnya sudah ada Dunkin Donuts. Namun sejak masuk ke pasar pada pertengahan 2005, J.CO Iangsung menjadi buah bibir, mengalahkan popularitas Dunkin Donuts, dan membukukan pertumbuhan penjualan yang tinggi. Ketika gerai J.co Donuts and Coffee pertama dibuka pada 26 Juni 2005 di Lippo Karawaci, Indonesia (kantor pusat), banyak yang menyangka bahwa gerai donat ini merupakan waralaba asing. Maklum, sebab saat itu toko donat yang memiliki konsep open kitchen belum ada di Indonesia.

 

  • Sejarah Terbentuknya J.Co Donuts & Coffee

 

J.Co Donuts & Coffee adalah restoran dan waralaba yang mengkhususkan dalam donat, yoghurt beku dan kopi. Perusahaan didirikan dan dimiliki oleh Johnny Andrean Group, dengan nama pemiliknya Johnny Andrean. Johnny adalah anak perantauan yang berasal dari Singkawang, Kalimantan Barat. Orangtuanya adalah penjual hasil bumi dan pengelola salon. Johnny berangkat ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari ibunya dan mampu bertahan hidup dengan mendirikan salon kecil di Jakarta Utara. Bisnis salonnya itu kemudian berkembang menjadi besar dan sangat terkenal. Selain salon, ia juga membeli izin waralaba BreadTalk yang berpusat di Singapura dan mengembangkannya di Indonesia. Johnny membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan J.Co Donuts & Coffee ke pasar Indonesia. Tiga tahun digunakannya untuk mempersiapkan standar dan prosedur produksi, pemilihan bahan baku, memperbaiki mutu dan proses produksi produk, serta operasional bisnis. J. Co Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di Amerika Serikat.

Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli franchise donat AS seperti halnya pada toko roti BreadTalknya, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu mulai dari bahan baku hingga proses produksi yang kurang menjaga kualitas, sehingga ia mengurungkan niatnya. Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat sendiri tanpa mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna, dengan fokus khusus pada kualitas bahan dasar dan proses produksi. Ketika ia kembali ke Indonesia, ia kemudian mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.Co.Jadi, selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat, langsung dari mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut.

Citra J.Co sengaja dibangun seperti toko donat dan kopi di luar negri. Jika melihat J.Co Donuts & Coffee akan terasa seolah-olah donatnya berasal dari luar negri, padahal murni buatan lokal. Ini dilakukan untuk memberi kesan global dan

international brand sehingga dibelahan dunia manapun, J.Co akan lebih mudah diterima. Sejak gerai pertama dibuka, penambahan gerai pun terus berlangsung seiring dengan perkembangan permintaan pasar. Pada bulan Agustus 2007, J.Co sudah membuka 25 gerai. Dan J.Co berencana akan membuka 10-12 gerai setiap tahun. J.Co pun sudah hadir diMalaysia, dan akan menyusul di negara-negara Asia lainnya. J.CO Donuts & Coffee di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny sendiri, sedangkan toko-toko di luar negeri diwaralabakan, yang mana kita mengetahui bahwa waralaba J.CO Donuts & Coffee Singapura dimiliki oleh kelompok BreadTalk.

 

  • Strategi Bisnis

 

Yang pertama dilakukan adalah mempersiapkan produk itu sendiri agar memiliki kualitas yang maksimal dan tentu saja produk tersebut harus berbeda dengan produk yang ada sebelumnya (unik). Setelah produk jadi, biasanya Johnny Andrean mengumpulkan seluruh tim untuk brainstorming mengenai produk tersebut, baik dengan pengujian (testing), penamaan (naming), pengemasan (packaging), sampai bagaimana mengampanyekan produk tersebut (launching). Johnny mengakui bahwa jenis produk yang mereka jual sudah ada dari jaman dulu, baik donat maupun roti. Namun ia menciptakan inovasi baru sehingga memiliki selling power yang lebih dibandingkan dengan merek yang sudah ada sebelumnya.

Follower tidak akanbisa memenangkan permainan. Hanya inovatorlah yang bisa menjadi

leader.

J.Co Donuts menjadi berbeda dari produk donat lain di tanah air karena diposisikan sebagai produk lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari segmen menengah keatas dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. Untuk menggarap segmen pasar ini, J.Co membuat donat yang tidak mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, bisa dimakan kapan saja dan dimana saja. Donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya cenderung lebih besar dan mengenyangkan. Sementara J.Co,dari ukuran dan bentuknya, lebih cocok disebut camilan atau makanan selingan pengantar makan besar. Dari sisi harga J.Co cukup kompetitif. J.Co memakai strategi experiential marketing lewat konsep open kitchen-nya. Strategi open kitchen ini untuk menunjukkan secara langsung kepada konsumen bahwa produk yang dijual benar-benar fresh from the oven.

  1. Visi & Misi

Visi:

  • Membentuk J.Co Donuts & Coffee sebagai International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
  • Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
  • Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.

Misi:

  • Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
  • Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
  • Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
  • Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan sungguh-sungguh
  • Menyediakan tempat yang sempurna untuk bersantai
  • Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan bermartabat

 

  • Filosofi Logo

 

Beberapa mengatakan logoJ. Co Donuts & Coffee mirip dengan logo Starbucks. Batas melingkar mungkin sama, tapi bukan merek dagang. J Co Donuts & Coffee menggunakan simbol Merak dalam logo mereka. Burung Merak pada logo J.Co Donuts & Coffee merupakan representasi visi dan misi perusahaan. Burung Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut dan keabadian. Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang bersedia berdiri dengan antrian panjang di toko-toko untuk mendapatkan donat favorit mereka.

 

  • Perkembangan J.Co Donuts & Coffee

 

Menjadi salah satu leader di industri makanan adalah misi manajemen J.Co saat ini. Tak  pelak momen puncak kejayaan J.Co setelah 5 tahun dengan melakukan ekspansi ke pasar ekspor Perkembangan J.co bisa dibilang sangat pesat. Jika tahun pertama gerai J.Co cuma 5 outlet, tahun kedua bertambah menjadi 12 outlet, kemudian tambah lagi menjadi 24 gerai dan kini lebih dari 100 gerai. Rata-rata hampir setiap tahun jumlah outlet bertambah dua kali lipat. Pada tahun 2011, J.Co telah memiliki lebih dari 100 gerai yang tersebar di daerah Asia yaitu Indonesia (91 gerai), Malaysia (8 gerai), Singapura (4 Gerai), China (2 gerai). J.Co pun akan membuka cabangnya di negara Brunei Darussalam, Vietnam, serta Filipina. Prestasi ini tak lepas dari peran besar pendiri J.Co, Johnny Andrean.

 

  • Strategi ke depan

 

Startegi J.Co ke depannya adalah memperluas gerainya ke negara-negara lain dan tetap menyajikan donut dengan beraneka rasa baru yang lezat dan menarik.

 

  • Gerai

 

J.CO Donuts & Coffee telah membuka banyak gerai di Indonesia dan juga di negara lain.

INDONESIA

Jakarta : Supermall Karawaci, Mall Kelapa Gading 2, Plaza Semanggi, Cilandak Town Square, Bintaro Plaza, City Walk Sudirman, Mangga Dua Square, Mall Artha Gading, Margo City, Senayan City, Mall Taman Anggrek, Buaran Plaza, Pondok Indah Mall 1, Summarecon Mall Serpong, Kalibata Mall, Plaza Pondok Gede 2, Mal Puri Indah, Pluit Village, Atrium Senen, Mall of Indonesia – Main entrance, Emporium CBD Pluit, Cibubur Junction, Pejaten Village, Citraland, Airport Terminal 3, E’xtertainment Center, Puri E’xtertainment Pavilion, Mall Taman Anggrek Lt.3, Central Park, Plaza Senayan, Tamini Square, Cinere Mall.

Bogor : Botanical Square, Ekalokasari.

Bandung : Ciwalk 1 & 2, Istana Plaza, Paris Van Java, Bandung Supermall, Bandung Indah Plaza.

Bekasi : Metropolitan Mall, Mega Bekasi Hypermart, Bekasi Square.

Solo : Solo Square

Medan : SUN Plaza, Cambridge.

Surabaya : Supermall Pakuwon, Plaza Surabaya, Galaxy Mall, Surabaya Townsquare, Tunjungan Plaza 1, Tunjungan Plaza 3.

Batam : Mega Mall Batam Center

Bali : Galleria Mall

Balikpapan : E-walk

Samarinda : Plaza Mulia

Semarang : Java Mall Semarang

Makassar : Mall Panakukang, Mall Ratu Indah

Yogyakarta : Mall Malioboro

Pelembang : Palembang Indah Mall

Pekanbaru : Sentral Komersial Arengka, Ciputra Seraya

Manado : Manado Town Square

Dll

MALAYSIA

  • Pavilion Bukit Bintang, Kuala Lumpur
  • Sunway Pyramid, Kuala Lumpur
  • Damansara, Kuala Lumpur
  • Queensbay, Penang
  • City Square, Johor Bahru
  • Aeon, Melaka
  • IOI, Kuala Lumpur
  • Aeon Cheras Selatan, Kuala Lumpur

SINGAPURA

  • Raffles City
  • Bugis Junction
  • Tampines One
  • Tampines Mall

CHINA

  • SML Mall Puxi Shanghai
  • Yu Fashion Mall Puxi Shanghai

 

 

 

 

  • Produk 

 

J.Co Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yangditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi :

  1. Donat, baby donut (J-Pop) Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, DaVin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, ChocoForest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.
  2. JPOP merupakan 24 cut baby donuts yang berukuran mini dengan 12 varian rasa yangdipilih dari produk best seller mereka
  3. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.
  4. Kopi (J-Coffee), cokelat, serta
  5. Yoghurt (J-Cool)
  6. In line dengan konsep health lifestyle, J.CO juga sudah meluncurkan beberapa produk JCOOL Yogurt yang fat free dengan 18 pilihan fresh topping.
  • MARKET SEGMENTATION

 

Segmentasi pasar adalah proses pemilahan atau pembagian pasar ke dalam beberapakelompok pelanggan (sub-market) yang memiliki karakteristik sama dalam kebutuhan dan sikap, dan diharapkan akan memberikan respon yang sama terhadap penawaran yang disampaikan. Dengan melakukan segmentasi pasar produsen akan lebih tepat dalam mengarahkan program pemasarannya secara lebih efektif. Berikut segmentasi pasar J.CO Donuts & Coffee:

  1. Segmentasi Geografis
  2. Wilayah pemasaran J.Co Donuts & Coffee saat ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi jugameluas ke negara lain seperti Malaysia, Singapura, dan China. Kedepannya J.Co Donuts &Coffee akan go international untuk memperluas pasar.
  3. Segmentasi Demografis
  4. Segmentasi Demografis dari J.Co Donuts & Coffee adalah remaja baik laki-laki maupun perempuan.
  5. Segmentasi Psikografis
  6. Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO Donuts & Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup modern, menggemari aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan minuman dengan brand  premium.
  7. Segmentasi Perilaku
  8. Segmentasi ini didasarkan pada tingkat pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk. Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian. J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dankonsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar serta tidak mengenal tingkat pemakaian.
  • POSITIONING

 

Identifikasi brand positioning J.CO Donuts & Coffee jika dilihat dari brand itu sendiri adalah sebagai berikut. J.CO Donuts & Coffee adalah brand lokal yang diposisikan sebagai brand internasional. J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi gaya hidup modern yang mengandalkan kualitas dan pelayanan terbaik. J.CO Donuts & Coffee menawarkan ambience

pada para pelanggannya, hal ini dapat kita lihat dari tatanan interior gerai dan fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para pelanggan.

 

  • Strategi Pemasaran

 

  1. Bagi perusahaan ini, endorsement pengunjung , lewat antrian panjang yang mengular dioutlet, dan media yang menulis cerita tentang kelezatan, kekhasan, dan “kehebohan” J.Co. lebih penting ketimbang iklan. Strategi branding ini berhasil menciptakan word of mouthdan menuai publisitas. Dari sisi tampilan outlet, J.Co. mencoba menghadirkan nuansa internasional dengan design minimalis yang simple tapi tetap elegan dan modern. Selain itu, pemasaran J.Co juga melalui media internet seperti facebook, twitter serta web J.Co itu sendiri. Pada 23 September 2006, J.Co pertama kali membuat iklan di media massa yaitu koran kompas. Ini dikarenakan ada competitor baru yakni Krispy Kreme yang menggunakan strategi pemasaran yang sama seperti J.Co yaitu word of mouth, sehingga J.Co mengantisipasi dengan memanfaatkan media komunikasi yang belum dipakai oleh kompetitor.

 

Strategi Promosi

Bekerja sama dengan kartu kredit seperti :

  • Citibank, penukaran point reward.
  • BII, mendapatkan satu lusin donut J.Co untuk pemegang kartu kredit baru serta potongan harga 50% untuk pembelian lusin kedua.

CSR 

  • J.Co Safari

 

    • J.Co Safari adalah kegiatan belajar mengolah donat dan coffee langsung di outlet JCo. Sebagai wujud kepedulian atas komunitasnya, JCo mengemas program ini dalam bentuk program pendidikan informal yaitu belajar memproses donut dan coffee yang melibatkan komunitas JCo beserta para trainer JCo langsung di outlet JCo terdekat. Misalnya program field trip bersama konsumen JCo dan anak-anak sekolah. Mereka datang ke dapur J.Co untuk melihat cara pembuatan donut. Selain itu, para peserta JCO SAFARI juga mendapatkan pengetahuan mengenai bahan- bahan yang digunakan oleh J.Co. Brand Activation melalui kegiatan J.Co Safari secara intens dilakukan sebagai upaya membangun brand image juga membawa J.Co di level yang lebih dekat lagi dengan konsumen.
  • J.Co Reach Out

 

    • JCO Reach Out adalah kegiatan pengumpulan dana untuk institusi, yayasan, atau sekolah yang membutuhkan.
  • J.Co Care

 

  • Pada gempa yang terjadi di Padang tahun 2009, JCo turut andil dalam membantu sesama yang kesulitan disana. Sebagai bentuk kepedulian JCo, melakukan program corporate social responsibility (CSR) dalam wujud konstribusinya dengan memberikan program beasiswa, perbaikan sarana dan prasarana sekolah dan bantuan pendidikan anak-anak di Padang. Program amal ini menawarkan kontribusi dari penjualan minuman coffee based apapun pada periode dari tanggal 19 Oktober 2009 hingga 15 November 2009. Para pelanggan JCO juga dapat berpartisipasi dengan menyumbangkan sejumlah uang dalam Charity box yang tersedia di depan kasir. Seluruh dana akan disumbangkan ke Padang.

 

  • ANALISIS SWOT

 

 

  • Strength :
  • Donat-donat dibuat dengan menggunakan mesin modern, mulai dari adonan, cara memasak, hingga menutup permukaan donat dengan bahan-bahan yang menjadi ciri-ciri setiap jenis donatnya.
  • Hampir separuh bahan baku di impor, cokelat dari Belgia dan susu didatangkan dari Selandia baru. Biji kopi untuk minuman didatangkan dari Italia dan Kosta Rika.
  • Johnny juga mendatangkan spesialis-spesialis donat dan kopi untuk membuat menu baru, dan tak segan mengirimkan tim risetnya ke luar negeri untuk mempelajari resep-resep baru.
  • Konsep ’open kitchen’.
  • Suasana yang nyaman.
  • Ragam variasi tampilan dan rasa produk.
  • Staff J.Co Donuts and Coffee yang ramah dan cekatan dalam melayani pelanggannya.
  • Letak atau posisi outlet.Walaupun sama-sama di mall dengan kompetitornya, tapi J.Co hampir selalu mengincar posisi Hook, atau setidaknya di arah pintu masuk (biasa seberangan atau berdekatan dengan saudaranya BreadTalk).
  • Delivery Order (021 – 7996060) untuk area Jabodetabek dengan minimal order 1lusin atau sebesar Rp40000 plus ongkos kirim Rp 10000.

 

  •  
  • Weakness :

 

Tempat duduk yang kurang banyak di beberapa gerai seperti di Pluit Village.

Belum berdiri sendiri di luar mall seperti Dunkin yang sudah banyak Dunkin Cafe yang berdiri sendiri di luar mall.

 

  • Opportunities :
  • Award

 

Pada tahun pertama pengoperasiannya, J.Co Donuts & Coffee diberikan penghargaan “Marketing Award” sebagai merk dengan produk inovasi terbaik. Setelah penghargaan ini, J.Co memenangkan “Best Donut 2006” di Majalah Free pada akhir tahun 2006. Pada 2008, J.Co Donuts & Coffee mendapatkan penghargaan yaitu “The Integrated Marketing Strategy Champion 2008” di majalah bisnis SWA dan Markplus & Co.Penghargaan lain yang diterima J.Co Donuts & Coffee adalah CAKRAM AWARD 2008 untuk kategori Breakthrough Campaign di Food & Beverage.

  • Omset

 

Menurut Indriana Lisztya R., PR Manager dan Promosi J.Co, penjualan donat J.Co di salah satu gerai terlarisnya bisa mencapai 14 ribu donat per hari. Angka ini belum termasuk  pembelian produk lainnya (seperti minuman kopi) oleh pengunjung outlet J.Co yang jumlahnya bisa mencapai 1.200 orang per hari. Kalau diibaratkan harga 1 donut adalah Rp 6000, penjualan per gerai dianggap hanya 7000 donut per hari, jumlah gerai dianggap 100, maka penjualan perhari dari J.Co adalah :

= Rp 6000 / donut x 7000 donut x 100 gerai

= Rp 4.200.000.000 / gerai per harinya (belum termasuk yoghurt dan coffee)

  • Produk Unggulan

Donut nya yang bervarian rasa JCoffee yang belakangan ini cukup banyak diperbincangkan di ruang maya, saat ini sudah menjadi salah satu kategori produk unggulan. Selama ini, J.Co identik dengan produk donut dengan berbagai varian rasa yang memanjakan lidah. Tapi, selain donut, minuman yang tersedia di J.Co pun tak kalah nikmatnya. Seperti rangkaian terbaru “The Unique Italian Coffee Blends” Italian Coffee Blends sendiri terbuat dari Arabica Coffee dari lima negara yaitu Costa Rica, Guatemala, Brasil, Colombia, dan Sumatera, Indonesia. Dari negara-negara itu kopinya di-roasting (dipanggang) dan di-blend (dicampur) langsung dari Roma, Italia.

  • Thereat

 

Sebagai pemain di pasar food and beverages–spesifik pada donat dan kopi, J.Co Donuts &Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan Krispy Kreme. Membicarakan usaha donuts and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin‘Brands telah berdiri sejak tahun 1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan hingga kini masih tegak berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan : donat, brownies, croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.Co Donuts & Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005.

Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah kompetitor J.Co Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts yang lebih mengarah pada mainstream  donuts, setara dengan Country Style Donuts. J.Co Donuts &Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun kemasan serta menjual gaya hidup (life style).

I-Crave yang dikelola Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35% jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu menjual ambience

sepertiyang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah. Krispy Kreme sebagai pesaing J.CO Donuts & Coffee muncul di bawah bendera PT Premier Doughnut Indonesia. Ia merupakan salah satu retail donat tertua di Amerika yang memiliki track record  yang jauh lebih lama dibanding J.CO Donuts & Coffee.

  • SDM
  • Store Manager
  • Trainee Bakers
  • Service Staff (Barista and Cashier)

 

  1.  
  • Distribusi

 

Untuk pendistribusiannya, J.Co memilih untuk mendistribusikan produknya dimall-mall karena segmen nya adalah menengah. Dan J.Co hampir selalu mengincar posisi Hook, atau setidaknya di arah pintu masuk (biasa seberangan atau berdekatandengan saudaranya BreadTalk), sehingga ketika pengunjung mall itu masuk akan langsung terlihat outletnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  • ANALISIS STRATEGI J.CO DONUTS AND COFFEE

 

 

  1. Brand Equity             Bran equity (ekuitas merek) adalah seperangkat asosiasi dan perilaku yang dimiliki oleh pelanggan merek, anggota saluran distribusi, dan perusahaan yang memungkinkan suatu merek mendapatkan kekuatan, daya tahan, dan keunggulan yang dapat membedakan dengan merek pesaing .

Pada dasarnya, ekuitas merek tersendiri mempunyai pengaruh kepada keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut didasari pada pemikiran konsumen yang selalu atau cenderung untuk memilih brand yang lebih dikenal luas oleh masyarakat. Pemilihan tersebut merupakan hal yang wajar, mengingat pada proses pembelian terdapat tahap information search dimana calon pembeli tersebut akan mencari tahu tentang produk apa yang akan mereka beli nantinya.

Merek-merek yang telah mempunyai kesan positif dalam benak konsumen tentunya juga mempunyai nilai ekuitas merek yang tinggi. Dalam pembentukan ekuitas merek terdapat 4 dimensi yang mewakili yaitu kesadaran merek (brand awareness), kesan kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association) dan loyalitas merek (brand loyalty). Keempat dimensi tersebut tentunya mempunyai kontribusi terhadap pembentukan ekuitas merek. Dimensi ekuitas merek yang mempengaruhi secara signifikan pada penelitian ini diantaranya :

 

  • loyalitas merek

 

loyalitas merek merupakan inti dari ekuitas merek yang menjadi gagasan sentral dalam pemasaran, karena loyalitas merek sendiri merupakan satu ukuran keterkaitan seorang pelanggan pada sebuah merek. Semakin tinggi loyalitas merek maka akan semakin tinggi pula nilai dari ekuitas merek tersebut.

J.co Donuts and Coffee merupakan makanan donat yang digemari dan paling diminati oleh masyarakat pada saat ini.

Ketika seseorang akan memutuskan untuk membeli donat di gerai

J.co  Donuts and Coffee tentunya ia pun mempunyai pertimbangan-pertimbangan tersendiri. Selain memang karena banyak diminati oleh masyarakat, J.co Donuts and Coffee  pun

mempunyai berbagai pilihan rasa dan diolah dari bahan-bahan yang berkualitas. Sehingga calon pembeli pun tidak akan ragu dalam memutuskan membeli donat di J.co Donuts and Coffee. Dalam kenyataannya,  J.co Donuts and Coffee telah memiliki komunitas

J.Co Community, hal tersebut dibentuk karena sebagai bentuk apresiasi terhadap pelanggan

J.co Donuts and Coffee yang  telah  menjadikan merek tersebut dalam pemilihan untuk melakukan pembelian donat.

 

  • Asosiasi merek

Asosiasi merek mempunyai karakterisitik yang bisa membedakan merek yang satu dengan merek yang lainnya. Dengan berbagai macam karakteristik, tentunya konsumen bisa mengingat mengenai merek tersebut dan dapat menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image) di benak mereka. Asosiasi merek dapat menciptakan nilai bagi perusahaan dan para pelanggan, karena ia dapat  membantu proses penyusunan  informasi untuk membedakan  merek yang satu dengan merek lainnya. Berbagai asosiasi yang diingat konsumen dapat menghasilkan suatu bentuk citra tentang merek (brand image)di benak konsumen. Merek  J.co Donuts and Coffee telah memberikan karakteristik yang berbeda agar mudah dikenali oleh konsumen nya. Hal tersebut telah memberikan dampak yang positif terhadap perkembangan merek  J.co Donuts and Coffee saat ini. Ciri khas dari gerai  J.co Donuts and Coffee yaitu membuka gerainya di beberapa tempat- tempat yang staregis.Sehubungan dengan itu untuk memberikan ciri khas yang berbeda J.co  Donuts and Coffee pun memberikan kualitas produk yang terbaik dengan mengimpor seluruh bahan baku dari luar negeri. Hal itu dikarenakan untuk menjamin bahwa donat yang dijual di gerai J.co Donuts and Coffee adalah aman untuk dikonsumsi oleh semua orang.

Dengan berbagai macam asosiasi merek J.co Donuts and Coffee yang tertanam di benak konsumen, hal itu telah mendorong konsumen untuk membeli donat di gerai J.co Donuts and Coffee. Asosiasi merek juga dapat membangkitkan berbagai atribut produk atau manfaat bagi konsumen yang pada akhirnya akan memberikan alasan spesifik bagi konsumen untuk membeli dan menggunakan merek tersebut. Asosiasi merek sendiri memberikan pengaruh kepada keputusan konsumen untuk membeli produk dengan rasa puas berupa kredibilitas dan rasa percaya diri atas merek tersebut.

  • kesadaran Merek

Merek  J.co Donuts and Coffee adalah merek donat. Hal tersebut berada pada top of mind pada piramida tingkatan kesadaran merek. Ketika konsumen akan membeli donat, maka brand pertama yang akan muncul dalam benak konsumen adalah merek  J.co Donuts and Coffee. Aspek paling penting dari brand  awareness adalah bentuk informasi dalam ingatan di tempat pertama.

  • Kesan Kualitas

Kesan kualitas terhadap  J.co Donuts and Coffee tidak memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dikarenakan persepsi pelanggan yang  kurang memposisikan  J.co Donuts and Coffee sebagai jajanan rakyat. Karena memang pada dasarnya segmen dari J.co Donuts and Coffee adalah kalangan menengah keatas dan kebanyakan yang  membeli dari kelompok  mahasiswa. Pada tahapan keputusan pembelian, terdapat evaluasi alternatif yang memungkinkan konsumen mempertimbangkan faktor harga produk sebelum memutuskan dan membeli. Harga yang dipasang J.co Donuts and Coffee  memang  terlampau tinggi.

  1. Product Strategy

J.CO. Donuts menjadi berbeda dari produk donat lain di tanah air karena diposisikan sebagai produk lifestyle dan disasarkan untuk konsumen dari segmen menengah keatas dengan gaya hidup dinamis, muda dan modern. Untuk menggarap segmen pasar ini, J.CO. membuat donat yang tidak mengenyangkan, lebih tipis dan teksturnya lebih lembut, bisa dimakan kapan saja dan dimana saja?donat yang ada di pasar sebelumnya, porsinya cenderung lebih besar dan mengenyangkan. Sementara J.CO.,dari ukuran dan bentuknya, lebih cocok disebut camilan atau makanan selingan pengantar makan besar.

J.CO Donuts & Coffee hadir di tengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan. Produk-produk yang dimaksud meliputi donat, kopi, cokelat, serta produk terbarunya, yogurt. Setiap donat diberi nama kreatif sesuai dengan topping dan rasa. Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama, Sebagai contoh, Cheese Me Up adalah nama untuk donat dengan keju meleleh di atas. Tira Miss U adalah nama dari donat dengan topping tiramisu.

Berikut nama-nama produk yang ditawarkan J.CO Donuts & Coffee: Hazel Dazzle, Glazzy, Alcapone, Coco Loco, Cheese Me Up, Miss Green T, Why Nut, JCrown Oreo, Da Vin Cheez, Mona Pisa, Heaven Berry, Forest Glam, J.CO Praline, J.CO Yogurt, Choco Forest Freeze, J.Pops, dan masih banyak lagi.

  1. Price Strategy

Menurut Kotler, price strategy adalah sejumlah uang yang dibebankan pada suatu produk tertentu. Perusahaan menetapkan harga dalam berbagai cara. Didalam  perusahaan kecil, harga sering ditetapkan oleh manajemen puncak. Di perusahaan- perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh para manajer divisi atau manajer lini produk. Bahkan dalam perusahaan-perusahaan ini, manajemen puncak menyusun tujuan dan kebijakan tentang penetapan harga umum dan seringkali menyetujui harga yang diusulkan oleh manajemen peringkat bawah.

 

Tujuan Penetapan Harga:

Dalam menetapkan harga pada suatu produk perusahaan mengikuti prosedur enam langkah (Kotler, 2006)

  • Perusahaan dengan hati-hati menyusun tujuan-tujuan pemasarannya, misalkan mempertahankan hidup, meningkatkan laba saat itu, ingin memenangkan bagian  pasar atau kualitas produk.
  • Perusahaan menentukan kurva permintaan yang memperlihatkan kemungkinan  jumlah produk yang akan terjual per periode, pada tingkat-tingkat harga alternative. Permintaan yang semakin tidak elastis, semakin tinggi pula harga yang dapat ditetapkan oleh perusahaan.
  • Perusahaan memperkirakan bagaimana biaya akan bervariasi pada tingkat  prosuksi yang berbeda-beda.
  • Perusahaan mengamati harga-harga pesaing sebagai dasar untuk menetapkan harga mereka sendiri.
  • Perusahaan memilih salah satu metode penetapan harga terdiri dari penetapan harga biaya plus, analisis peluang pokok dan penetapan laba sasaran, penetapan harga yang diperoleh, penetapan harga yang sesuai dengan laju perkembangan dan penetapan harga dalam sampul tertutup.
  • Perusahaan memilih harga final, menyatakannya dalam cara psikologis yang paling efektif dan mengeceknya untuk meyakinkan bahwa harga tersebut sesuai dengan kebijakan penetapan harga perusahaan serta sesuai pula dengan para  penyalur, grosir, wiraniaga perusahaan, pesaing, pemasok dan pemerintah. Strategy Penatapan Harga Produk:
  • Sasaran pemasaran
  •  
  1. Market-skimming pricing
  2.           Banyak perusahaan yang menciptakan produk baru pada awalnya menetapkan harga yang tinggi untuk produk guna “mengeruk” pendapatan maksimum dari segmen tang bersedia membeli dengan harga mahal. Inilah yang dinamakan market-skimming pricing. Strategi Market-skimming pricing akan berhasil apabila memenuhi syarat-syarat :
  • Sejumlah yang cukup pembeli mempunyai permintaan yang tinggi.
  • Biaya satuan untuk memproduksi dalam jumlah kecil tidak lebih tinggi sehingga menghapuskan keuntungan yang diperoleh dari  besarnya harga yang para pembeli akan memikulnya.
  • Harga permulaan yang tinggi tidak akan menarik pesaing lebig  banyak
  • Harga yang tinggi mendukung kesan akan produk yang bermutu unggul
  1. Bertahan hidup Perusahaan menetapkan bertahan hidup atau survival sebagai sasaran utama apabila menghadapi kesulitan dalam hal kelebihan kapasitas produksi, persaingan keras, perubahan keinginan konsumen. Untuk mempertahankan tetap berjalannya produksi, perusahaan harus menetapkan harga yang rendah, dengan harapan akan meningkatkan permintaan.
  2. Memaksimalkan laba jangka pendek Banyak perusahaan ingin menetapkan suatu harga yang akan memaksimalkan laba jangka pendek. Mereka mengestimasi permintaan dan biaya dihubungkan dengan harga alternative dan harga yang akan menghasilkan laba, arus kas, atau tingkat laba investasi maksimum. Dalam semua hal, perusahaan lebih menitikberatkan pada kemampuan keuangan yang ada dan kurang pertimbangan prestasi keuangan dalam jangka  panjang.
  3. Kepemimpinan market share Sebagian perusahaan lain ingin mencapai market-share yang dominan. Mereka yakin bahwa perusahaan dengan market-share terbesar akan menikmati biaya terendah dan laba tertinggi jangka panjang. Untuk menjadi unggul dalam market-share, mereka menetapkan harga serendah mungkin.

 

Harga Jco Donuts

satuan Rp. 6.000,-

Setengah Lusin Rp. 38.000,-

Satu Lusin Rp. 64.000,-

Dua Lusin Rp. 106.000,-
Harga Menu Jcoffe :

– Chocolate Hot/Iced  : Uno (12oz) Rp.25.000 Due (16oz) Rp.29.000 Tre (20oz) Rp.33.000

– Cappuccino Hot/Iced : Uno (12oz) Rp.21.000 Due (16oz) Rp.25.000 Tre (20oz) Rp.29.000

– Caramel Jelly Hot/Iced : Uno (12oz) Rp.30.000 Due (16oz) Rp.34.000 Tre (20oz) Rp.38.000

-Cappuccino Caramelo Hot/Iced : Uno (12oz) Rp.30.000 Due (16oz) Rp.34.000 Tre (20oz) Rp.38.000

– Hot Jcoccino Uno : (12oz) Rp.22.000 Due (16oz) Rp.26.000 Tre (20oz) Rp.30.000

– Iced Thai Tea : Uno (12oz) Rp.20.000 Due (16oz) Rp.24.000 Tre (20oz) Rp.28.000

Selain  aneka macam donut di atas, tersedia pula variasi menu lainnya yaitu : J Pops berupa satu kotak donat dengan isi 24 buah donut aneka rasa dengan bentuk kecil kecil yang diistilahkan dengan baby donuts. J Club adalah tampilan lain dari donut yang lazimnya dengan rasa manis, disajikan berbentuk sandwich yang tak kalah lezat, misalnya Salami, Tuna, Cheese serta Omellet.

Ada juga yoghourt beku dengan nama J.COOL. J.COOL berupa yoghourt yang dihidangkan berbentuk es krim. Jadi selain dapat dinikmati manfaat yoghurt-nya, kita pun bisa menentukan topping apa yang kita inginkan misalnya Strawberry, Orange, Lychee, Melon, Peach, Longan, Berry, Oreo, Kit Kat, Mango, Choco Chips, Choco Nuts, Cereals, Kiwi, dan beberapa lainnya.

JPOP dijual dengan harga Rp 45.000/box, sementara JCOOL Yogurt bisa didapatkandengan harga Rp 15.000 untuk ukuran single. Sedangkan Cappucino Chip tersedia dalamukuran medium dengan harga Rp 29.000 dan regular size Rp 32.000. Dan lantaran diluncurkan bersamaan dengan tahun baru imlek, produk-produk baru ini direkomendasikan juga sebagai prospersious gift yang value for money untuk semua kalangan

  1. Marketing Channel

marketing channel system merupakan sekelompok saluran pemasaran tertentu yang digunakan oleh sebuah perusahaan dan keputusan tentang system ini merupakan salahsatu keputusan terpenting yang dihadapi manajemen.Peran utama saluran pemasaran adalah mengubah pembeli potensial menjadi pelanggan yang menguntungkan, tidak hanya melayani pasar namun harus membentuk pasar. Pilihan saluran tergantung pada strategi pemasaran perusahaan dengan memperhatikan segmentasi.

J.co Donuts & Coffe menggunakan pull strategy karena produsen menggunakan iklan, promosi dan bentuk komunikasi lain untuk menyakinkan konsumen .Tepat digunakan bila loyalitas merek tinggi dan keterlibatan yang tinggi dalam katagori tersebut, konsumen mampu menerima perbedaan antar-merek, dan konsumen sudah memilih merek sebelum pergi ke toko. J.co Donuts & Coffee juga membuka gray sendiri di beberapa kota besar.

  1. Marketing Comunication

Marketing Communication ( Komunikasi Pemasaran ) adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk dan meningkatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang mereka jual.

Marketing comunication yang dilakukan oleh J.co Donuts & Coffee adalah sebagai berikut:

  • Brand Activation
  • Media Partner : Bekerjasama dengan kartu Kredit Citibank, dan BII
  • Aktivitas corporate social responsibility : J.co Safari, J.co Reach Out, J.co Care
  • Company Branding      MARKETING MANAGEMENT Farah Ulfah Anwari ( 1401140356 ) Irza Faroby Sidiq     ( 1401140103 )
  • Fathiya Sherena M   (………………….)
  • Disusun Oleh :
  • TUGAS

 

 

 

BANDUNG

2015


Leave a Reply