MEMBANGUN MERK YANG KUAT


Cara membangun merek yang kuat tidak berbeda dari membangun sebuah rumah Untuk memperoleh bangunan rumah yang kukuh, kita memerlukan fondasiyang kuat. Begitu juga dengan membangun dan mengembangkan merek.

Caranya adalah:

  1. Memiliki Positioning yang tepat
    Merek dapat dipositioningkan dengan berbagai cara, misalnya denganmenempatkan posisinya secara spesifik dibenak pelanggan. Membangunpositioning adalah menempatkan semua aspek dari brand value (termasukmanfaat fungsional) secara konsisten sehingga selalu menjadi nomor satudibenak pelanggan .
    Menjadi nomor satu di benak pelanggan merupakan tujuan utama daripositioning. Menjadi nomor satu dibenak pelanggan bukan berarti selalumenjadi nomor satu untuk semua aspek.
    Keberhasilan positioning adalah tidak sekedar menemukan kata kunciatau ekspresi dari core-benefit suatu merek, tetapi lebih jauh lagi,menjembatani keinginan dan harapan pelanggan sehingga dapat memuaskanpelanggan. Positioning ini berubah terus setiap saat.
  2. Memiliki brand Value yang tepat.
    Semakin tepat merek di-positioning-kan di benak pelanggan, merektersebut akan semakin kompetitif. Untuk memngelola hal tersbut kita perlumengetahui brand value. Diibaratkan sebuah pakaian, positioning adalahkeksesuaian ukuran bagi pemakainya. Sedangakn brand value adalahkeindahan warna serta model pakaian tersebut. Brand value membentuk brandpersonality. Brand personality lebih cepat berubah dibandingkan brandpositioning, karena barand personality mencerminkan gejolak perubahan selerakonsumen.
  3. Memiliki Konsep yang tepat.
    Tahap akhir untuk mengkomunikasikan brand value dan positioningyang tepat kepada konsumen harus didukungn oleh konspe yang tepat.Pengembangan konsep merupakan proses kreatif, karena berbeda daripositioning, konsep dapat terus-menrus berubah sesuai dengan daur hidupproduk yang bersangkutan. Konsep tang baik adalahdapatmengkomunikasikan semua elemen-elemen brand value dan positioning yangtepat, sehingga brand image dapat terus-menerus ditingkatkan

MANFAAT MEREK
Merek bermanfaat bagi produsen dan konsumen. Bagi produsen, merek berperan penting sebagai (keller;2003) :

  • Sarana identifikasi untuk memudahkan proses penanganan atau pelacakanproduk bagi perusahaan, terutama dalam perngorganisasian sediaan danpencatatan akuntansi.
  • Bentuk proteksi hukum terhadap fitur atau aspek produk yang unik. Merek bisamendapatkan perlindungan properti intelelktual. Nama merek bisa diproteksimelalui merek dagang terdaftar (registered trademarks), prosespemanufakturan bisa dilindungi melalui hak paten dan kemasan bisa diproteksimelalui hak cipta (copyrights) dan desain. Hak-hak properti intelektual inimemberikan jaminan perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalammerek yang dikembangkannya meraup manfaat dari asset bernilai tersebut.
  • Signal tingkat kualitas bagi para pel;anggan yang puas, sehingga mereka bisadengan mudah memilih dan membelinya lagi di lain waktu. Loyalitas merekseperti ini menghasilkan predictability dansecurity permintaan bagi perusahaandan menciptakan hambatan masuk yang menyulitkan peusahaan lain untukmemasuki pasar.
  • Sarana menciptkan asosiasi dan makna unik yang membedakan produk daripesaing.
  • Sumber keunggulan kompetitif, terutama melalui perlindungan hukun, loyalitaspelanggan dan citra unik yang terbentuk dalam benak konsumen.
  • Sumber financial returns, terutama menyangkut pendapatan masa mendatang

Keller (2003) mengemukakan 7 manfaat produk merek bagi konsumen yaitu:

  1. Sebagai identifikasi sumber produk
  2. Penetapan tanggung jawab pada pemanufaktur atau distributor tertentu
  3. Pengurangan resiko
  4. Penekanan biaya pencarian (search cost) internak dan eksternal
  5. Janji atau ikatan khusus dengan produsen
  6. Alat simbolis yang memprpyeksikan citra diri

Signal kualitas

PENENTUAN STRATEGI MERK :
Ada lima pilihan dalam penentuan strategi merk ,yaitu:

  1. Perluasan Lini (line Extension), Perluasan lini terjadi apabila perusahaan memperkenalkan unit produktambahan dalam kategori produk yang sama dengan produk tambahan dalamkategori produk yang sama dengan merek yang sama, biasanya dengantampilan produk baru, seperti bentuk, rasa, warna, kandungan, ukurankemasan dan sebagainya.Pada umunya perkenalan produk baru merupakan perluasan lini.Strategi ini apat ilakukan apabila perusahaan mengalami kelebihan kapasitasproduksi atau perusahaan ingin memenuhi meningkatnya selera konsumenterhadap tampilan baru. Selain itu perluasan lini juga dapat dilakukan karenaperusahaan ingin mengalahkan pesaing atau mengisi lebih banyak ruang rakeceran.Contoh: Produk kacang Garuda Biga (biji Tiga), Kacang Garuda rasa Bawangserta kacang Garuda Kulit.
  2. Perluasan Merek (brand extension)
    Perluasan merek dapat terjadi apabila perusahaan memutuskan untukmenggunakan merek yang sudah ada pada produknya dalam satu kategoribaru. Strategi perluasan merek memberikan sejumlah keuntungan, karneamerek tersebut pada umumnya lebih cepat dihargai (karena sudah dikenalsebelumnya), sehingga kehadirannya dapat cepat diterima oleh konsumen. Halini memudahkan perusahaan untuk memasuki pasar dengan kategori produkbaru. Perluasan merek dapat menghemat banyak biaya iklan yang biasanyadiperlukan untuk membiasakan konsumen dengan suatu merek baru.Contoh: Produk sabun mani lifeboy, shampoo lifeboy.
  3. Multi Brand
    Multi brand dapat terjadi apabila perusahaan memperkenalkan berbagaimerek tambahan dalam kategori produk yang sama. Ada berbagai alasan untukmelakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk mencoba membentuk kesan,kenampakan(feature) serta daya tarik lain kepada konsumen sehingga lebihbanyak pilihan. Strategi multi brand juga memungkinkan perusahaan merebutlebih banyak ruang rak distributor dan melindungi merek utamanya denganmenciptakan merek sampingan (flanker brand) Multi brand dapat juga terjadiakibat warisan beberapa merek dari perusahaan lain yang telah di akuisisi olehperusahaan tersebut.
  4. Merek Baru
    Merek baru dapat dilakukan apabila perusahaan tiak memiliki satu punmerek yang sesuai engan produk yang akan dihasilkan atau apbila citra merektersebut tidak membantu untuk produk tersebut. Konisi ini menyebabkanperusahaan lebih baik menciptakan merek yang sama sekali baru aripadamenggunakan merek lama. Namun demikian perusahaan harus hati-hati,karena peluncuran merek baru biasanya memerlukan biaya yang cukup besar,terlebih-lebih lagi untuk sampai ke tahapbrand loyalty yang tinggi
  5. Merek Bersama(co-brand)
    Kecenderungan yang terjadi saat ini adalah meningkatkan strategico- branding  atau yang disebut juga dengan kerjasama branding Co-branding terjadi apabila dua merek terkenal atau lebih digabung dalam satu penawaran.TujuanCo-Branding adalah agar merek yang satu dapat memperkuat merekyang lain sehingga dapat menarik minat para konsumen. Apabilaco-branding dilakukan dalam bentuk kemasan bersama, maka setiap merektersebutmemiliki harapan dapat menjangkau konsumen baru dengan mengkaitkannyadengan merek lain. Contoh: Air minum dalam kemasan Aqua melakukan
    co- branding dengan Danone.Strategi apapun yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan untukmenguatkan merek yang dimilikinya sangat tergantung pada positioning-nya dipasar. Untuk itu Positioning merek tersebut harus dievaluasi secara terusmenerus ditnega-tengah persaingan yang semakin ketat, sehingga perusahaandapat melakukan repositioning. Repositioning dapat terjadi karena setiap saatselera konsumen sealu berubah. Preferensi konsumen terus berubah seiringdengan meningkatkannya kebutuhan dan keinginan

Metode analisis yang dapat digunakan untuk analisis merek antara lain metodestatistic seperti:
1.Tabulasi Silang (Cross Tabulation)
Metode statistic ini dipergunakan untuk menentukan hubungan atau asosiasiantara 3 variabel kategori yang diteliti, yaitu tingkat pemakaian, tingkatpengalaman dan tingkat keseringan pindah. Untuk menguji apakah hubungantersbut signifikan atau tidak, teknik chi square digunakan. Sedabfkan untukmengetahui kekkuatan hubungan, koefisien Cramer (V) digunakan.
2.Analisi Faktor (faktor anlisis)
Analisis ini digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhikonsumen dalam membeli suatu produk. Selain itu, analisis faktor juga dapatberfungsi sebagai alat uji validitas internal dari alat ukur yang digunakan

Source : Marketing management, Kotler (2009), http://pemasaranlanjutan.blogspot.com/


Leave a Reply